Kilasindo.com, Bekasi – Mendapat kabar Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bekasi akan membuka paksa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng, Kamis (7/3/2019), warga Desa Burangkeng pun kerahkan kekuatan orang lebih banyak.
Warga telah datang sejak pagi, setiap jalan akses menuju jalur ke TPA Burangkeng dijaga warga. Pintu masuk TPA juga dijaga penuh oleh warga.
Para warga membawa spanduk bertuliskan “Kami Warga Desa Burangkeng Menolak dan Menutup Tempat Pembuangan Sampah”.
Orator massa di atas mobil komando di depan TPA Burangkeng menyatakan penutupan TPA harga mati. Dikarenakan warga bosan dengan janji-janji Pemkab Bekasi yang tidak pernah ditepati.
Baca juga: Pendekar Betawi: Wajib Hukumnya Mendukung Jokowi-Ma’ruf
“Kita bosan sama bau sampah, kita bosan sama janji pemerintah. Kita tidak butuh janji. Mana dari dulu enggak pernah ada perhatian ke warga Burangkeng,” katanya yang disambut gemuruh massa lain.
“Mana jalan rusak, air tercemar, ngolah sampahnya saja tidak becus. Boro-boro ngarep dapat kompensasi,” teriaknya.
Baca juga: 2 WNA Ditemukan KPU Kota Bekasi Masuk DPT Pemilu
Ketua Tim Penerima dan Penyampaian Aspirasi Warga Desa Burangkekng (Tim 17), Ali Gunawan mengatakan, aksi ini kembali digelar setelah mendapat kabar bakal ada pembukaan paksa TPA Burangkeng oleh Pemkab Bekasi.
“Kita kerahkan kekuatan, semua titik kita ada warga arah akses ke TPA. Tidak ada alasan kita untuk membuka TPA ini. TPA ini akan terus kita tutup,” tegas Ali.
Dia menyesalkan rapat yang dilakukan Pemkab Bekasi, Rabu (6/3/2019), mengundang para pemulung dan pengepul.
“Mereka kan kontra sama kita, masa kita mau diadu domba. Lagi juga surat undangan rapat dikirim oleh Sekretaris Dinas, bukan Kepala Dinas atau bahkan Bupati, ini tanda mereka enggak serius,” terangnya.