Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memberikan tanggapan terkait penolakan Bupati Bandung Barat, Aa Umbara atas rencana pembangunan mega proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Gubernur berencana menjembatani Bupati Bandung Barat, yang menginginkan pembangunan infrastruktur akses pariwisata Bandung Barat. “Bukan (menolak), jadi nanti saya ngobrol saja dengan PT. KCIC (Kereta Cepat Indonesia Cina). Karena tidak ada alasan menolak, itu kan proyek strategis nasional. Nanti saya ngobrol dengan pak Aa juga,” ujarnya, kemarin.
Menurut Ridwan, pernyataan Bupati Bandung Barat itu, hanya masalah harapan. Secara konsep, pembangunan kereta cepat ini bukan proyek lokal, yang kendalinya di lokal. Ini merupakan proyek nasional yang kendalinya ada di pemerintah pusat.
Diberitakan, berbagai pengerjaan dan pembangunan moda trasnportasi modern di Bandung Barat ini belum mengantongi izin. Bupati Bandung Barat, Aa Umbara, pun tidak akan mengeluarkan izin bilamana pembangunan kereta cepat ini tidak membawa manfaat bagi masyarakat Bandung Barat.
Bupati menginginkan membangun infrastruktur jalan yang menghubungkan Cikalowetan dengan Cisarua. “Kenapa saya selalu, punten, menolak terus KCIC. Saya cuma minta (pembukaan akses jalan buat pariwisata) ini sebetulnya, dilebarkan oleh KCIC. Apakah itu pakai APBN, CSR, atau dari manapun. (Pelebaran jalan Cikalongwetan-Cisarua) ini juga jadi salah satu penunjang KCIC,” kata Umbara.(wcp/berbagai sumber)