Kilasindo – Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita menyerahkan bantuan sosial kepada korban bencana sosial kerusuhan di Kecamatan Siotapina, Buton, Propinsi Sulawesi Tenggara, Jumat (12/7)pagi. Bantuan sosial yang diberikan senilai Rp 2,9 miliar di Jakarta.
Penyerahan bantuan sosial langsung diberikan Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita, kepada Gubernur Sulewesi Tenggara, yang disaksikan Bupati Buton, Kepala Desa Gunung Jaya, tokoh agama dan adat serta tokoh pemuda desa Gunung Jaya, Desa Sampuabalo, tokoh adat dan agama Desa Sambupabalo.
“Semoga bantuan ini bermanfaat bagi warga masyarakat dan warga kedua desa kembali dapat hidup berdampingan dengan rukun dan damai,” tutur Agus kepada wartawan seusai menyerahkan bantuan.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa bantuan sosial untuk korban bencana sosial di Kecamatan Siotapina, berjumlah Rp 2,9 miliar. Bantuan akan diserahkan secara bertahap. Tahap pertama, berupa santunan untuk ahli waris dua korban yang meninggal dan bantuan logistik senilai kurang lebih Rp 973 juta.
Tahap kedua, bantuan yang diberikan berupa bahan bangunan Rumah, bantuan Isi Huntara, Usaha Ekonomi Produktif, Keserasian Sosial dan Kearifan Lokal senilai kurang lebih Rp1.9 miliar.
Agus menegaskan, pemerintah bertanggung jawab atas perlindungan sosial untuk korban bencana, baik alam maupun sosial. Salah satu bentuk perlindungan itu bisa dalam bentuk bansos bagi korban bencana sosial. “Hal ini sekaligus merupakan bentuk hadirnya negara bagi warga yang menjadi korban bencana sosial,” tuturnya.
Ia menambahkan, dalam beberapa kesempatan, Presiden Joko Widodo mengamanatkan agar penanganan korban bencana selalu mendapat prioritas utama. Dan, bantuan sosial harus secepatnya diserahkan agar dapat meringankan beban penderitaan korban maupun keluarganya.
Berdasarkan UU No.24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, Bencana Sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror.
Bencana Sosial disebabkan karena perbedaan ekonomi, perbedaan paham politik antar masyarakat, diskrimisasi, ketidakadilan, kelalaian, ketidaktahuan, maupun sempitnya wawasan dari sekelompok masyarakat. (*)
