Labuan Bajo, Kilasindo – Pemandu wisata yang menjalankan usahanya di sekitar Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dibekali pelatihan agar semakin kompeten sebagai upaya untuk meningkatkan layanan kepada wisatawan yang berkunjung ke kawasan destinasi superprioritas tersebut.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan SDM Pariwisata dan Hubungan antar Lembaga Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Wisnu Bawa Tarunajaya mengatakan, menguasai rencana perjalanan dan menjalankannya dengan baik menjadi tugas wajib seorang pemandu wisata dalam melayani tamunya.
“Seorang pemandu wisata bertanggung jawab penuh terhadap wisatawan yang dibawanya. Karena itu, semua persiapan harus dilakukan secara matang. Termasuk memperhatikan prosedur kesehatan dan keselamatan, peraturan-peraturan atau kearifan lokal, dan lain-lain,” ujarnya di Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Maka untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi pemandu wisata, pihaknya menggelar Kegiatan Pengembangan Desa Wisata Dalam Rangka Pelatihan Pemandu Wisata di Labuan Bajo yang diikuti 50 pemandu setempat di Luwansa Beach Resort, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kasubbid Kemitraan Usaha Masyarakat Kemenpar Rulyta Marsuri Rachmaesa menambahkan, seorang pemandu wisata harus memiliki itinerary, yaitu daftar tur dan aktivitas harian. Dan idealnya, seorang pemandu wisata memiliki dua buah itinerary.
“Pertama untuk diberikan kepada klien dan kedua untuk pegangan diri sendiri. Itinerary harus disusun teliti dengan beberapa keterangan untuk sightseeing, stop, hotel, restoran, jam pertunjukan, dan lain sebagainya,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Manggarai Barat Sebastian Pandang yang hadir sebagai salah narasumber dalam acara itu menjelaskan tentang hal teknis pembuka saat menyambut tamu. Menurut dia, kesan pertama yang baik sangat penting, agar hubungan pemandu dan tamu tidak canggung selama berwisata.
“Senyum menjadi senjata utama untuk memberi kesan yang ramah kepada tamu. Kemudian perhatikan penampilan,” katanya.
Dia menambahkan, dalam menggunakan pakaian atau aksesori yang berbau lokal akan menambah kesan menarik saat berjumpa dengan tamu. Selain itu, dia juga mengingatkan agar setiap pemandu harus memperkenalkan diri atau pengenalan kepada tamu.
“Mengucap salam, kemudian memperkenalkan diri dan memperkenalkan kolega, sopir, kru, captain, yang ada saat itu,” kata Sebastian.
Tujuan utama menjadi pemandu selain memberi kepuasan kepada pengunjung selama berwisata juga memberi pengalaman maksimal kepada pengunjung agar mereka merasa berkesan untuk kembali lagi.
“Pemandu merupakan ujung tombak untuk memperkenalkan Labuan Bajo ke dunia internasional. Pembawaan yang baik dan wawasan yang luas mengenai pariwisata di Labun Bajo sangat penting dimiliki oleh seorang pemandu,” ujarnya. (*)