Kilasindo-Kementerian Koperasi dan UKM akan mendesain model bisnis kemitraan antara kelompok usaha besar dengan UMKM. Bisnis kemitraan ini diharapkan dapat lebih terintegrasi, serta mendapat porsi pembiayaan yang besar dari pemerintah.
”Supaya yang kecil dan besar itu bisa terintegrasi. Kalau yang besar tumbuh nanti yang kecil ketarik juga. Hanya dengan ini kita bisa mendapatkan pembiayaan yang besar,” ujar Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM saat menerima audensi Wakil Ketua MPR sekaligus Ketua Umum Koperasi Karyawan, Fadel Muhammad di kantornya, Selasa (29/10).
Menurutnya, Presiden Jokowi menginginkan struktur ekonomi tak hanya didominasi UMKM, tapi antara UMKM maupun kelompok usaha besar harus didorong agar saling bersinergi.
Apabila pola kemitraan ini berjalan baik, tentunya akan mendongkrak pertumbuhan perkonomian. Di mana Indonesia diproyeksikan bank dunia sebagai negara maju. Sama dengan negara China, Amerika Serikat, dan India.
“Mengapa Pak Presiden menugaskan saya ke sini. Saya tahu betul apa keinginan beliau. Pak Presiden ingin membawa Indonesia menjadi negara maju. Saat ini kita sudah masuk ke G-20. Masuk G-20 bukan politik, tapi karena nilai ekonomi kita, uang yang beredar di kita sudah cukup besar, APBN dan swasta,” papar Teten.
Dalam upaya menjadikan negara maju, Teten menekankan perlu melakukan 4 (empat) hal penting, yakni pembangunan infrastruktur yang massif, pembangunan sumber daya manusia, institutional reformsi, dan inovasi. “Untuk menjadi negara maju persoalan ini harus diberesin dulu, karena bahaya kalau gap terlalu besar,” katanya.
Sementara itu Ketua Umum Induk Koperasi Karyawan (Inkopkar) Fadel Muhammad mengaku siap mendukung program yang diusung Kementerian Koperasi dan UKM tersebut, terutama melakukan pembangunan SDM koperasi dan UKM melalui kegiatan pelatihan-pelatihan.
“Kita sudah mendengar konsep yang disampaikan Pak Menteri, saya kira sejalan dengan jiwa koperasi yang ada,” tambahnya. (wcp)