Bekasi, kilasbekasi.id – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran dan Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH Said Aqil Siradj, MA melantik Dai Kamtibmas dan ceramah wawasan kebangsaan di Mapolres Metro Bekasi Kota, Selasa (5/1/2021).
Kegiatan tersebut juga dihadiri Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol. Wijonarko.
“Dai Kamtibmas ini sudah lama membantu tugas-tugas kepolisian, khususnya Polres Metro Bekasi Kota, dalam wadah Kyai Kampung. Oleh karena itu, kita wadahi menjadi Dai Kamtibmas sehingga diharapkan dalam pelaksanaannya lebih maksimal,” kata Kombes Pol. Wijonarko.
Selain itu, kata dia, untuk sementara Dai Kamtibmas berjumlah 31 orang dari berbagai kalangan seperti NU, Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia, Dewan Masjid Indonesia, dan pimpinan beberapa Pondok Pesantren. Kehadiran Kapolda dan Ketua Umum PB NU ini akan menambah wawasan dan dalam pelaksanaan tugas bisa lebih variatif.
“Kita ketahui bersama rekan-rekan dari Kepolisian Metro Bekasi Kota sangat terbatas dan mungkin tidak memiliki kemampuan bidang agama, sehingga tidak bisa meng-cover seluruh wilayah Metro Bekasi Kota,” katanya.
Menurut dia, selama ini kegiatan para Dai Kamtibmas tersebut menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas dalam kegiatan keagamaan, baik pada saat menjadi khatib salat Jumat, kegiatan ceramah atau kegiatan keagamaan lainnya.
“Dengan adanya Dai Kamtibmas, kita bisa menitipkan pesan Kamtibmas. Sehingga, apa-apa yang menjadi kebijakan pemerintah pusat dan daerah juga bisa tersampaikan,” tuturnya.
Dalam sambutannya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran mengapresiasi program Dai Kamtibmas. Dia berharap situasi Kamtibmas di Jakarta dan sekitarnya semakin kondusif dengan bersama-sama mengelola situasi Kamtibmas.
“Situasi saat ini tidaklah ringan. Di samping dinamika politik, kita juga sedang dilanda pendemi Covid-19. Tidak bisa kita bekerja sendiri, tidak bisa kita merasa hebat sendiri. Semuanya harus dikerjakan secara bersama-sama,” ucapnya.
Menurut dia, sinergitas antara Polri dan seluruh Dai Kamtibmas akan menghasilkan masyarakat yang berakhlak dan masyarakat yang berbudaya.
Dia mengatakan Jakarta dan sekitarnya, termasuk Bekasi, akan menjadi kota yang ramah, bermartabat, dan berakhlak dalam konsep humanitarian berbudaya.
“Jadi, sangatlah tidak mungkin menciptakan kota yang ramah kalau dia tidak memiliki akar atau pondasi yang baik. Sangat sulit menghasilkan budaya yang baik kalau dia tidak memiliki pondasi akhlak yang baik,” katanya.
Kapolda berharap sinergitas bersama Dai Kamtibmas dapat menangkal fenomena-fenomena seperti hoaks, hate speech, intoleransi, dan radikalisme. “Kalau ulama dan umara sudah bersatu, insya Allah semua masalah bisa diselesaikan,” katanya.
Dia juga meminta agar Wali Kota, Dandim, Kapolres, Kajari, dan Ketua Pengadilan Negeri bergandengan tangan dengan seluruh ulama Kota Bekasi sampai ke kampung-kampung.
Menurut dia, masalah Covid-19, intoleransi, dan masalah radikalisme dapat diurai satu per satu. “Saya berpesan, semoga Dai Kamtibmas ini konsisten. Tidak hanya kegiatan sesaat. Saya melihat waktunya Dai Kamtibmas yang berbasis kepada hubul waton minal iman, nasionalisme yang religius lebih mendapatkan tempat dan peran yang maksimal,” bebernya.
Kapolda menyarankan agar dijadwalkan kegiatan rutin majelis dan pengajian dengan materi yang up to date seperti isu-isu toleransi untuk mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Harapan saya kedepan program Dai Kamtibmas ini dapat dikembangkan dan berkontribusi secara positif terhadap keberlangsungan hidup beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, yang aman dan damai,” tutupnya. (Rls)