Bekasi, kilasbekasi.id – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi (Pepen) mengungkapkan perasaannya usai disuntik vaksin Covid-19. Dia mengaku tidak mengalami sakit yang berarti.
“Rasanya seperti digigit semut. Digigit semut lebih sakit. Biasa saja malah agak adem. Saya lakukan persiapan khusus, tidur lebih cepat karena saya biasa kurang tidur. Tensi 130 lolos dan alhamdulillah sudah divaksin,” kata Rahmat Effendi.
Dia pun berpesan agar nantinya masyarakat tidak perlu waswas atau takut bila divaksin. Malah lebih baik divaksin daripada menunggu dengan perasaan waswas akan terinveksi Covid-19.
“Sudah ada antibodi, karena kita sudah divaksin,” ucapnya.
Usai Forkopimda, pelaksanaan vaksin Covid-19 tahap pertama diperuntukkan bagi tenaga kesehatan (Nakes) walaupun belum memenuhi jumlah keseluruhan Nakes di Kota Bekasi sebanyak 23 ribu orang.
Pandemi Covid-19 telah berdampak besar pada segala aspek di masyarakat, termasuk kesehatan dan perekonomian.
Selain penerapan disiplin protokol kesehatan, perlu dilakukan intervensi spesifik melalui pemberian vaksin yang aman dan halal.
Vaksin dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama (Januari-April 2021) dengan sasaran tenaga kesehatan. Tahap kedua (Januari-April 2021) dengan sasaran petugas layanan publik.
Tahap ketiga (April 2021-Maret 2022) dengan sasaran masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi. Tahap keempat (April 2021-Maret 2022) dengan sasaran masyarakat dan pelaku ekonomi lainnya.
Vaksinasi diberikan dua kali pada setiap sasaran. Dengan rentan waktu 14 hari setelah vaksinasi pertama, untuk memaksimalkan pembentukan kekebalan tubuh.
Kota Bekasi telah menerima 14.060 vaksin dimana pemberian vaksin kepada sasaran akan dilaksanakan di 120 layanan, yaitu 42 Puskesmas, 46 rumah sakit, dan 32 klinik.
Pemkot Bekasi juga telah membentuk Tim Pelaksana, Tim Monitoring dan Evaluasi serta Pokja KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). (Rls)