Bekasi, kilasbekasi.is – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menunjuk Kota Bekasi sebagai salah satu perintis program sekolah penggerak dari 100 kabupaten/kota di Indonesia.
Untuk itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengapresiasi sekaligus memberikan arahan kepada para kepala sekolah jenjang PAUD, SD, SMP, dan SLB melalui virtual video.
Kegiatan itu juga dihadiri Wakil Bupati Kabupaten Bogor Iwan Setiawan yang juga menjadi salah satu perintis program sekolah penggerak.
Dalam sambutannya, wali kota yang akrab disapa Pepen ini mengapresiasi program tersebut. Dia mengatakan program sekolah penggerak sebagai tantangan besar, karena program sekolah penggerak diluncurkan pada masa pandemi Covid-19.
Sesuai instruksi Presiden, pandemi bukan penghalang untuk berkreasi, tetapi keterbatasan justru sebagai pendorong untuk tetap berinovasi, bertransformasi, menggali potensi diri, dan menciptakan peluang.
“Fase adaptasi dengan pembelajaran jarak jauh atau disebut daring pada masa Covid-19 ini yang sudah hampir setahun melanda, kelak di masa pasca pandemi sekolah yang harus mampu melakukan fase transformasi,” katanya.
Tujuannya, sekolah harus mampu mengubah dirinya bukan sekadar sebagai lembaga menyampaikan materi secara tatap muka, tetapi juga guru yang profesional dan kompeten secara virtual maupun tatap muka.
Dalam program sekolah penggerak, menurut dia, ada beberapa kriteria, yakni pendampingan, penguatan SDM sekolah, pembelajaran paradigma baru, perencanaan berbasis data, dan digitalisasai sekolah.
Pepen menjelaskan, program sekolah penggerak adalah sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan pelajar Pancasila, mengutakamakan keluaran berupa kompetensi dan karakter yang terbentuk pada peserta didik.
Dia menjelaskan kepada para kepala sekolah untuk mampu melahirkan yang berorientasi kepemimpinan dan manajemen inovatif dan guru penggerak yang profesional serta kompeten dengan mindset think out of the box. (Rls)