Bekasi, kilasbekasi.id – Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron memperingati Hari Pers Nasional (HPN) di Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Dia mengatakan, praktik korupsi saat ini merata di setiap daerah.
Bahkan, praktik korupsi juga terjadi di kehidupan masyarakat sehari-hari dan bukan hanya di kalangan pejabat.
“Kami harapkan pers bisa menjadi sumber informasi dan kontrol sosial, karena korupsi itu merata di setiap daerah,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat diskusi bersama jurnalis yang tergabung dalam Media Center DPRD Kabupaten Bekasi untuk memperingati HPN, Rabu (9/2).
Dikatakan Ghufron, pada praktik korupsi yang membedakan hanya pada konteks sosial dan hukum. Dalam konteks hukum biasanya diasumsikan dengan uang atau suap.
“Kalau konteksnya hukum, asumsinya selalu uang, suap. Sebenarnya dalam sosial, setiap kali menyalahgunakan wewenang, juga bentuk korupsi,” ucapnya.
Salah satu contoh praktik korupsi dalam konteks sosial, lanjut Ghufron, seperti pedagang yang menimbun barang dengan tujuan agar barang tersebut sulit dicari masyarakat.
“Kalau pedagang, nimbun barang, terus jadi langka di pasaran, itu juga bagian dari praktik korupsi. Jadi sebenarnya korupsi itu watak seseorang yang menyalahgunakan wewenangnya untuk kepentingan pribadi,” katanya.
Ghufron berharap agar insan pers terus melakukan fungsinya sebagai kontrol sosial sehingga demokrasi bisa berjalan dengan sehat.
“Karena korupsi itu penyakit dan watak. Bukan hanya pejabat negara yang korupsi, bisa juga pedagang,” ungkapnya.
Akademisi Institut Bisnis Muhammadiyah (IBM), Hamluddin, yang juga hadir dalam kegiatan diskusi memperingati HPN di Kabupaten Bekasi ini mengatakan integritas insan pers menjadi satu-satunya cara untuk memberantas praktik korupsi.
“Di HPN yang ke-76 ini, adalah momentum bagi kita untuk membangun integritas. Karena sekarang kan media banyak sekail, semua tersaji secara online atau cetak, nah mana media yang dipilih? Tentunya media yang bisa menjaga integritasnya,” ungkap mantan wartawan di sebuah media nasional ini.(putra)