Bekasi, Kilasbekasi.id – Program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk ASN dan Non ASN serta masyarakat, akan diberikan pula pada para santri lulusan pondok pesantren.
Hal tersebut dikatakan Pj Bupati Dani Ramdan usai mengikuti pertemuan program beasiswa terintegrasi S2/S3 luar dan dalam negeri dengan dukungan LPDP dan CSR Tahun 2024, di ruang rapat KH.R Ma’mun Nawawi, Kompleks Pemkab Cikarang Pusat, pada Kamis, (25/07/2024).
“Tadi kita bergembira bukan hanya untuk ASN dan masyarakat umum di perguruan-perguruan tinggi umum. Kita juga akan ada Beasiswa LPDP untuk santri,” ungkapnya mengutip laman resmi Pemkab Bekasi, Jumat (26/7/2024).
Beasiswa LPDP terbuka untuk para santri mulai dari jenjang pendidikan sarjana (S1) hingga program doktor (S3). Selain itu, beasiswa ini juga tidak mensyaratkan untuk tes bahasa inggris. “Ini bisa membuka kesempatan para santri S1, S2, S3 di dalam maupun di luar negeri,” tuturnya.
Selain santri, akan dibuka juga pendampingan untuk Kader Ulama. Menurutnya, hal ini bisa melengkapi program MUI dan Pemkab Bekasi dari Pendidikan Kader Ulama (PKU) yang telah digelar selama dua kali.
“Kebetulan kita dan MUI punya program pendidikan Kader Ulama, jadi mau kita sinkronkan lulusannya ataupun yang tes PKU tapi tidak lulus, bisa kita tawarkan, anda tidak lulus tes, anda bisa dapat beasiswa,” ungkapnya.
Syarat ini disesuaikan dengan mereka sebagai segmen ulama. Selanjutnya, ada segmen pendampingan beasiswa untuk masyarakat miskin dengan standar akademik yang disesuaikan. Dengan melihat kondisi atau tingkat kemiskinan keluarganya.
“Jadi ini motivasi dan semangat yang sangat baik untuk warga Kabupaten Bekasi, dan kami Pemerintah Kabupaten Bekasi siap memfasilitasi,” pungkasnya.
Pendaftar LPDP pada tahap ketiga ini, sudah ada sekitar 63 orang yang lolos administrasi di tahun lalu, tetapi dari seleksi selanjutnya hanya 16 orang yang berhasil mendapatkan.
Menurut Prof Denny Juanda Puradimaja, ada dua kemungkinan mereka belum bisa lolos sampai tahap akhir. Pertama karena kurangnya nilai dari bahasa inggrisnya (TOEFL). Selain itu kurangnya mereka dalam hal menulis esai.