Bekasi, Kilasbekasi.id – Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang berada di Jawa Barat. Wilayah berjuluk “Kota Patriot” punya arti dan sejarah yang panjang sebelum menjadi Kota Bekasi.
Lantas, kenapa bisa menjadi nama Bekasi? Berdasarkan banyak catatan sejarah, nama Bekasi berasal dari kata “Baghasasi” dan “Candrabagha” yang tertulis di dalam Prasasti Tugu era Kerajaan Tarumanegara, yang diartikan sebagai nama sungai yang melewati kota ini.
Menurut Ahli Bahasa Sangsekerta dan Jawa Kuno Poerbatjaraka, Chandra mempunyai arti “bulan” (dalam bahasa Jawa Kuno, sama dengan kata Sasi) dan Bhaga berarti “bagian”. Jadi, apabila kedua kata itu digabungkan bisa memiliki arti bagian dari bulan.
Mengutip laman resmi Pemprov Jawa Barat, kata “candranaga” berubah menjadi “Bhagasasi” yang kemudian pengucapannya disingkat “Bhagasi”. Di masa Kolonial Belanda, kata “Bhagasi” sering ditulis dengan “Bacassie” dan mengalami perubahan menjadi Bekasi hingga saat ini.
Sementara, melansi dari laman resmi Pemkot Bekasi, sebutan Bekasi tempo dulu adalah Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri yang dikenal sebagai Ibu Kota Kerajaan Tarumanagara (358-669 masehi).
Luas wilayah kerajaan ini meliputi wilayah Bekasi, Sunda Kelapa, Depok, Cibinong, Bogor hingga ke wilayah Sungai Cimanuk di Indramayu.
Banyak ahli sejarah menyatakan bahwa letak Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri sebagai Ibu Kota Tarumanagara adalah di wilayah Bekasi sekarang.
Dari pendiri Kerajaan Dayeuh Sundasembawa dan Maharaja Tarusbawa (669-723 M) yang akan banyak menurunkan raja-raja Sunda sampai generasi ke-40, yaitu Raja Kerajaan Sunda Ratu Ragumulya (1567-1579 M) yang kemudian sering disebut Kerajaan Pajajaran yang terakhir.