Bekasi, kilasbekasi.id – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memimpin apel gelar pasukan pengamanan Operasi Ketupat Jaya 2021 di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, Rabu (5/5/2021). Apel ini diikuti anggota Polres Metro Bekasi, Kodim 0507 Bekasi, dan aparatur yang teribat langsung pengamanan pada Operasi Ketupat Jaya tahun 2021.
Selain Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, apel tersebut juga dihadiri Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol. A. Suprijadi, Dandim 0507 Kota Bekasi Letkol Arm. Iwan Aptiyanto serta Forkopimda Kota Bekasi dan 350 personel yang tergabung dalam Operasi Ketupat Jaya 2021.
Dalam amanatnya, Rahmat Effendi menyampaikan pelaksanaan Operasi Ketupat Jaya 2021 akan berjalan dengan humanis. Hal tersebut dilakukan mengingat pandemi Covid-19, khususnya di Kota Bekasi, masih berlangsung.
Operasi Ketupat Jaya ini kerap dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri dan sekaligus mempersiapkan imbauan tentang larangan mudik bagi warga dan pemberlakuan penyekatan di 7 titik poin di Kota Bekasi. Titik poin itu akan dijaga oleh anggota Polres, Kodim, Dishub, Satpol PP, dan unsur penjagaan lainnya.
“Tadi sudah jelas bahwa gelar Operasi Ketupat Jaya 2021 ini dilakukan dengan humanis walaupun ada penekanan jika masih ada yang melanggar. Humanis itu tentu akhirnya adalah bagaimana untuk pencegahan Covid-19,” kata Rahmat Effendi.
Dia mengatakan peran dan kesadaran masyarakat dalam mengantisipasi lonjakan Covid-19 akibat tradisi mudik sangat dibutuhkan, yakni mengikuti anjuran yang diberikan pemerintah.
“Tapi, yang paling penting partisipasi masyarakat. Kami imbau masyarakat untuk patuh melaksanakan apa yang dilakukan oleh pemerintah. Karena kalau kita lihat trennya sekarang di medsos, Jawa Barat dengan Jawa Tengah sudah mulai masuk ke zona merah,” kata Rahmat Effendi.
Pada arus mudik tahun 2021, kata dia, tidak ada penambahan jumlah titik pantau. Namun, pada pos pantau atau penyekatan dilakukan dengan lebih intensif oleh para petugas.
“Yang kita pakai 7 titik dulu. Itu yang sudah diperhitungkan dan dianalisis . Kalau memang ada tambahan nanti diproses perjalanan, sama seperti kita waktu awal-awal kita punya 32 titik,” ungkapnya.
Sementara Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol. Aloysius Suprijadi menuturkan, petugas akan melakukan tindakan tegas terhadap pemudik yang masih nekat melakukan perjalanan mudik.
“Kemudian ada juga cek poin dua titik, di Harapan Indah dan Sumber Arta. Cek poin ini sifatnya pengecekan, apakah prokesnya berjalan atau tidak, kemudian ada putaran balik apabila dia akan melakukan mudik, maka akan kita putar balik,” katanya.
Ketentuan itu akan dilaksanakan selama 24 jam secara terus-menerus. Kemudian jalur utama seperti Kalimalang yang berbatasan dengan Jakarta Timur, kemudian yang arah Cikampek akan diperketat penjagaannya.
“Kemudian jalur tikus juga akan tetap dilakukan pengawasan secara ketat selama 24 jam oleh Polsek masing-masing,” katanya.
Menurut dia, agomerasi masih diperbolehkan dengan pengecekan secara ketat. “Apabila kedapatan ada indikasi mudik atau travel, maka akan diambil tindakan tegas, bahkan sanksi pidana menanti bagi travel gelap,” ungkapnya.
Polres Metro Bekasi Kota juga melibatkan Dai Kamtibmas untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan mudik. “Kalau sudah ulama yang bicara, mudah-mudahan dapat didengar oleh umat,” katanya.
Pemberlakuan penyekatan ini juga akan dipantau oleh petugas dengan beberapa prosedur seperti penggunaan SIKM, surat rapid atau vaksin dan beberapa ketentuan yang sudah menjadi larangan mudik saat hari raya. (Rls)