Bekasi, kilasbekasi.id – Pagi-pagi ribuan buruh sudah berbondong-bondong mulai berkumpul di depan kantor Pemkot Kota Bekasi hingga menutup arus lalu lintas di bawah flay over Summarecon. Selain itu titik kumpul juga ada di depan Gedung DRPD Kota Bekasi dan perempatan lampu merah Cut Mutia yang ditutup oleh para mahasiswa.
Beberapa tuntunan buruh diantaranya terkait perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) yang dinilai kontrak seumur hidup dan tidak ada batas waktu kontrak, buruh menilai melalui RUU Cipta Kerja, pekerja berpotensi akan mendapatkan jam kerja yang lebih eksploitatif, menolak pengurangan nilai pesangon dari 32 bulan upah menjadi 25 bulan, buruh menilai hak cuti akan hilang apabila RUU Cipta Kerja disahkan dan beberapa tuntutan lainya.
Terkait demo ini wakil walikota Tri Adhianto Tjahyono akhirnya menemui para buruh yang tumpah ruah di jalan. Beliaunaik ke atas mobil pengeras suara yang di bawa oleh buruh.
“Atas nama pemerintah Kota Bekasi Bang Pepen dan Tri Adhianto tentunya secara moral mendukung apa yang dilakukan oleh saudara-saudarku buruh sekalian,” kata Tri diatas mimbar dan disambut sorak-sorai buruh.
Tri mengatakan tidak melarah buruh dan mahasiswa untuk berdemo karena itu hak sebuah demokrasi dan pemerintah Kota Bekasi mendukung gerakan ini.
“Kami akan selalu mendukung yang terbaik buat para buruh dan masyarakat Kota Bekasi, oleh karena itu buat temen-temen sekalian, saya terima kasih bahwa apa yang telah menjadi kesepakatan bersama dari Aliansi Buruh, APINDO, Aparat Pemerintah Kota Bekasi kami akan kawal buat saudara-saudara sekalian,” tutur Wawalkot Bekasi.
Selama ini telah terjalin baik sinergitas yang dibangun mulai dari aparatur Pemkot Bekasi, buruh dan pengusaha. (BARAY)