Beranda Bekasi Raya Gandeng Kawasan Industri, Monorail di Kabupaten Bekasi Segera Terwujud

Gandeng Kawasan Industri, Monorail di Kabupaten Bekasi Segera Terwujud

monorail di kabupaten bekasi
Kantor Pemerintah Kabupaten Bekasi.

Bekasi, kilasbekasi.id – Moda transportasi monorail bakal dibangun di Kabupaten Bekasi. Untuk mewujudkan itu, Pemerintah Kabupaten Bekasi bersama pengelola kawasan industri membentuk Dewan Metropolitan.

Dewan Metropolitan bertujuan untuk mencari solusi bersama agar rencana pembangunan Kabupaten Bekasi dan pengembangan kawasan industri bisa berjalan bersama. Karena untuk mewujudkan hal itu, pemerintah daerah tidak bisa hanya mengandalkan APBD.

“Kemarin diskusi dengan pengelola kawasan industri yang mengemuka itu bukan hanya rencana untuk membuat monorail di kawasan industri. Tapi juga bagaimana kawasan dan pemkab berkolaborasi untuk membangun kota secara multi stakeholder. Caranya pembentukan Dewan Metropolitan,” kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan.

Pada Dewan Metropolitan, kata Dani, Pemerintah Kabupaten Bekasi diusulkan menjadi pengambil keputusan akhir. Sedangkan pengusaha atau kawasan industri, bertugas mencari investor dengan berbagai macam skema kerjasama.

“Nanti fungsinya itu swasta mencari pendanaan, apakah dari APBN, kerjasama pihak lain atau luar negeri. Bahkan ada ide untuk jual obligasi. Itu bisa karena cost recovery. Banyak skema pendanaannya. Tapi mereka usulkan yang di depan (struktur Dewan Metropolitan) tetap Pemkab Bekasi,” katanya.

Dewan Metropolitan, lanjut Dani, menguntungkan Kabupaten Bekasi. Karena bisa mendorong pembangunan daerah yang selalu terbentur anggaran untuk pembangunan infrastruktur dan transportasi.

“Jadi anggap lah rencana monorail di Kabupaten Bekasi itu sebagai proyek pertamanya setelah Dewan Metropolitan dibentuk, agar kami ada fokus proyek apa yang mau kita capai. Setelah monorail tercapai, kami ingin mengembangkan sistem air bersih, persampahan, transportasi lokal selain monorail, dan lainnya,” katanya.

“Kalau dibiayai APBD sudah pasti berat. Nilai investasinya pasti butuh triliunan. Selain itu, juga karena postur APBD harus fokus pada sarana dasar kita yang belum beres. Seperti jalan lingkungan, air dan permasalahan sampah yang masih butuh pembenahan. Makanya saya bilang kalau APBD ini berat lah,” lanjut Dani.(Ramadanu)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here