Bekasi, kilasbekasi.id – Melambungnya harga kedelai impor yang menjadi bahan utama pembuatan tahu dan tempe membuat pengrajin tahu dan tempe di Kota Bekasi menjerit.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi, Tedi Hafni Kusnadi, meminta pengrajin tahu dan tempe memaklumi kenaikan harga yang terjadi saat ini.
Dia memprediksi dalam beberapa bulan ke depan harga kedelai akan turun kembali.
“Yang jelas gini ya, namanya harga bahan baku kedelai bukan kita yang tentukan, mungkin harga di mana-mana sama termasuk juga keberadaan barang itu sendiri sama, karna biasanya kan mereka suplainya dari satu tempat yang sama,” katanya, Kamis (24/2/2022).
Melambungnya harga kedelai karena harga di tingkat internasional yang juga mengalami kenaikan. Sebab, negara-negara produsen mengalami penurunan produksi.
“Jadi memang betul, harga ini kan dipengaruhi oleh harga dunia yang sudah menyentuh angka Rp11.500 per kilogram. Sehingga mengalami kenaikan harga kurang lebih 19 persen dari harga awal,” katanya.
Tedi mengatakan, saat ini harga kedelai di wilayah Kota Bekasi masih berkisar di harga Rp11.000 per kilogram dari sebelumnya Rp10.800 per kilogram.
“Saya kira kalau harga kedelai itu hampir sama di setiap daerah. Karena kan yang menentukan harga dari Chicago, America Serikat. Sehingga otomatis semua terdampak,” katanya.(DK)
