Bekasi, kilasbekasi.id – Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bekasi mengalami peningkatan pada tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan kasusnya pun cukup signifikan.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi menyebut di awal 2022 sebanyak 73 kasus DBD. Sedangkan pada awal 2021 jumlahnya hanya lima kasus.
“Terbanyak di wilayah Puskesmas Mangunjaya 12 kasus. Ya memang meningkat,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Masrikoh.
Dari puluhan kasus yang terdata, kata Masrikoh, rata-rata berusia 15-44 tahun. Meningkatnya jumlah kasus DBD ini disebabkan karena faktor cuaca.
“DBD memang seperti itu. Kalau tahun lalu enggak banyak, kemudian tahun ini banyak, yang namanya kasus DBD kan biasanya begitu, musim pancaroba,” ucap Masrikoh.
Dia mengatakan, kasus DBD ini tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Bekasi. Karena DBD tidak terpengaruh dengan wilayah pemukiman padat atau tidak, tapi bergantung pada kebersihan lingkungan.
“Senangnya nyamuk itu di wilayah-wilayah yang kumuh, karena memang tempat bersarangnya, makanya harus dibersihkan lingkungan itu,” katanya.
Masrikoh mengajak masyarakat menerapkan pola 3M, yaitu menutup, membuang dan mengubur tempat-tempat yang berpotensi jadi sarang nyamuk.
“Cara mengantisipasinya harus menjaga 3M, apabila ditemukan jentik di dalam rumah karena ada genangan, harus dibersihkan,” katanya.(putra)