Bekasi, kilasbekasi.id – Di Kota Bekasi beredar kabar soal rencana penerapan scan QR code melalui aplikasi PeduliLindungi ketika ingin masuk ke dalam minimarket. Kabar tersebut pun menjadi viral di media sosial dan menjadi perbincangan di kalangan netizen.
Namun, belum diketahui kapan rencana tersebut bakal diwujudkan. Karena Pemerintah Kota Bekasi saat ini masih sebatas menyosialisasikan rencana tersebut ke masyarakat dan minimarket.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Bekasi, Tedy Hafni membenarkan rencana tersebut. Kata dia, penerapan scan QR code melalui aplikasi PeduliLindungi itu sebagai bentuk upaya menjaga kesehatan dan perekonomian tetap berjalan.
“Betul, kita untuk keamanan semuanya. Kita tidak ingin ekonomi saja yang sudah mulai berjalan, tapi untuk kesehatan juga tetap terjaga. Sehingga kita memberlakukan hal seperti itu,” katanya.
Saat ini, rencana tersebut masih dalam tahap sosialisasi oleh Satpol PP Kabupaten Bekasi. Karena untuk penerapannya, masih menunggu kebijakan pemerintah pusat.
“Kita memberlakukan sambil menunggu intruksi pussat terkait pola pemberlakuan PeduliLindungi. Jadi kita menunggu dari pusat dan sekarang lagi sosialisasi saja,” katanya.
Nesya (21), warga Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur ini menganggap penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk masuk ke dalam minimarket itu berlebihan. Karena pengunjung dan karyawan minimarket saat ini sudah menerapkan protokol kesehatan.
“Masuk minimarket harus pakai masker dan jaga jarak. Di kasir mini market juga sekarang sudah ada pembatasnya. Jadi protokol kesehatannya sudah dijalankan. Kalau masih harus scan QR code, jadi lebay,” katanya.
Menurut Nesya, seharusnya Pemerintah Kota Bekasi fokus pada akselerasi vaksinasi. Karena sampai saat ini masih banyak warga yang belum menerima vaksin dosis pertama.
“Ya mendingan fokus vaksinasi warga aja dulu. Karena protokol kesehatan di tempat umum dan tempat perbelanjaan sudah berjalan. Kalau semua warga sudah divaksin kan lebih bagus,” katanya.(Ramadanu)