Bekasi, Kilasbekasi.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mengklarifikasi adanya kebijakan pembatasan pembelian beras hanya 10 kg atau dua kantong beras dalam kemasan per harinya di toko ritel bagi masyarakat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi Robet TP Siagian memastikan bahwa stok beras dalam negeri masih dalam posisi aman, ketersediaan beras di gudang Perum Bulog mencapai 1,7 juta ton untuk bulan Oktober.
Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Bapak Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, jumlah cadangan beras ini akan meningkat 2 juta ton pada November mendatang.
“Jika melihat ketersediaan beras Perum Bulog sebesar 1,7 juta ton beras untuk Oktober dan 2 juta ton beras pada November,” kata Robet dikutip dari laman Pemkot Bekasi, Jumat (6/10/2023).
Pemerintah juga telah menyiapkan bantuan pangan senilai Rp 8 triliun. Bantuan ini akan menyasar 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Terkait kekhawatiran masyarakat adanya pembatasan pembelian beras maksimal 10 kilogram (kg) per konsumen per hari di ritel modern adalah merupakan inisiatif/ kebijakan manajemen toko ritel.
Lebih lanjut Robet mangatakan, skema pembatasan pembelian beras di toko ritel tersebut dikhususkan pada beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang digelontorkan oleh Perum Bulog.
“Untuk jenis beras yang dibatasi 2 pack di pasar ritel, hanya berlaku untuk beras SPHP yang dari Bulog,” ucapnya.
Adapun, untuk pembatasan pembelian beras komersial diserahkan ke masing-masing ritel. Dengan kata lain, pemerintah tidak akan melakukan intervensi pasar. “Kalau untuk beras komersial, itu tergantung dari kebijakan ritel masing-masing,” tambah Robet.
Pembatasan pembelian beras SPHP yang berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ini merupakan strategi pemerintah untuk memperluas jangkauan penyaluran. Hal ini sebagaimana arahan Presiden Jokowi untuk memudahkan jangkauan masyarakat.
Robet menerangkan, berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi, ketersedian stok di ritel maupun di toko beras aman.
Meski kondisi stok beras masih terbilang aman iperoleh masyarakat, pihaknya tetap akan rutin mengecek ketersediaan stok beras di pasaran.
“Pemkot Bekasi menindaklanjutinya dengan memantau ketersediaan beras di pasaran. Namun apabila terjadi kelangkaan beras maka Pemerintah Kota Bekasi bekerjasama dengan Bulog untuk melakukan operasi pasar,” pungkasnya.