Bekasi, kilasbekasi.id – Untuk ketiga kalinya, Lokakarya Gratieks Karantina Pertanian Uji Terap diadakan dengan mengundang petani biofarmaka binaan BPP Kabupaten Bekasi. Lokakarya kali ini mengundang Supriyadi dari PT MIO yang memaparkan langkah-langkah sertifikasi lahan pertanian organik. Juga Christian Widya Purnama dari CV VEI yang memaparkan cara-cara penjualan komoditas biofarmaka di pasar internasional.
“Langkah pertama dalam sertifikasi pertanian organik adalah asesmen organik pada tanah, daun, dan produk. Langkah kedua adalah pelatihan keorganikan, setelah itu, barulah sertifikasi organik dapat dilakukan. Langkah terakhir, pemasaran produk. Tahapan yang dilalui panjang dan tidak mudah, tapi hasil akhir yang didapat tidak main-main,” kata Supriyanto.
“Saat ini, pasar dunia membutuhkan jahe dan sereh. Kedua jenis biofarmaka ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan imunitas tubuh, seiring dengan kondisi pandemi Covid-19 dunia. PT MIO berkomitmen membantu petani Kabupaten Bekasi untuk menyertifikasi lahan pertanian disini, menjadi pertanian organik,” imbuh Supriyadi.
Sementara Christian menjabarkan bahwa lada, pala, cengkeh, dan kayu manis merupakan komoditas ekspor utama dari Indonesia.
“Amerika, Asia, dan Eropa adalah negara tujuan ekspor komoditas biofarmaka Indonesia. Indonesia juga termasuk enam besar negara yang memasok rempah-rempah di pasar dunia,” katanya.
Christian menyatakan ada dua macam tipe strategi penjualan saat ini. Pertama, penjualan secara langsung antara konsumen dan produsen bertemu, serta melakukan transaksi. Tipe kedua adalah penjualan melalui lokapasar secara daring.
“Lokapasar yang ada saat ini umumnya menggunakan prinsip B2B, yaitu business to business. Lokapasar perlu kita pelajari sebagai petani milenial. Ccontohnya alibaba.com. Saya bersama CV VEI bersedia membantu petani biofarmaka membuka pasar dunia melalui lokapasar,” kata Christian.
Di akhir acara, Kepala Karantina Pertanian Uji Terap Wawan Sutian mengajak pengusaha, petani, dan Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi untuk terus bersinergi. “Tetap jaga semangat silaturahmi dan semangat sukses bersama mewujudkan eksportasi pertanian biofarmaka organik dari Setu, Bekasi,” pungkas Wawan. (Rls)