Jakarta, Kilasbekasi.id – Plt Walo Kota Bakasi Tri Adhianto berhasil meraih penghargaan sebagai salah satu Pembina terpilih atas kontribusi dan kerja kerasnya dalam Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Kabupaten/Kota se- Indonesia bersanding dengan para pembina terpilih dari wilayah lainnya.
Selain penghargaan untuk Pembina terpilih, aalah satu Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) di Kota Bekasi berhasil meraih Juara III Kategori Posyantek Beprestasi dengan diberikan juga uang pembinaan sebesar 10.000.000atas program unggulannya bertajuk Pemberdayaan Ekonomi dan Spesialisasi Pengolahan Sampah Mandiri.
Tri menyampaikan raihan penghargaan tersebut merupakan wujud atas hasil kerja keras, kedisiplinan, dan konsitensi yang dilakukan oleh berbagai unsur yang terlibat dalam rangka pembinaan dan pengembangan Teknologi Tepat Guna di wilayah, dan berbagai inovasi untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Bekasi.
Dia juga berharap penghargaan tersebut dapat mempertahankan, meningkatkan, dan mengembangkan teknologi-teknologi yang kemudian secara adaptif dapat dirasakan dan dimanfaatkan oleh warga masyarakat.
Selain itu, penghargaan yang diterimanya dapat memberikan motivasi untuk banyak pihak dalam peningkatan kinerja melalui pemanfaatan sumber daya alam dan juga barang-barang yang sudah tidak terpakai yang ada di sekitar untuk dijadikan produk atau barang yang bernilai ekonomis yang dapat meningkatkan produksi dan penggunaan produk dalam negeri.
“Sehingga pertumbuhan ekonomi dapat meningkat, serta dapat melahirkan Posyantek-Posyantek baru lainnya di Kota Bekasi,” kata Tri dikutip dari laman resmi Pemkot Bekasi, Rabu (7/6/2023).
Sementara itu, Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar menyatakan, para kepala desa atau lurah diharapkan dapat memanfaatkan TTG dalam pengelolaan potensi sumber daya alam yang cukup melimpah dengan baik di masing-masing wilayah. Begitu juga peran serta aktif dengan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam membina dan mendukung jalannya proses produksi TTG.
Menurutnya, dukungan tersebut dapat dilakukan dengan mengoptimalkan keberadaan kelembagaan masyarakat yang telah terbentuk di daerah, yaitu Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek).
Fungsi Posyantek itu sendiri tidak hanya sebagai sumber informasi dan promosi terkait TTG, melainkan juga diarahkan untuk mampu menjembatani masyarakat pengguna teknologi dengan sumber TTG (inventor/ inovator TTG).
“TTG juga tidaklah selalu harus alat atau mesin, melainkan juga dapat berupa teknologi proses atau produk yang dapat menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan,” ucap Menteri Abdul Halim.