Beranda Bekasi Raya R. T. Ki H. Gunarto Gunotalijendro S.H., M. M Dalang yang...

R. T. Ki H. Gunarto Gunotalijendro S.H., M. M Dalang yang Menghidupkan Wayang dengan Sentuhan Milenial

Ki Gunarto Gunotalijendro adalah seorang dalang yang tidak hanya dikenal karena keterampilannya dalam mendalang, tetapi juga karena usahanya untuk memodernisasi wayang agar dapat diterima oleh generasi muda.

Bekasi, Kilasbekasi.id – K. R. T. Ki H. Gunarto Gunotalijendro S.H., M.M., adalah seorang dalang yang tidak hanya dikenal karena keterampilannya dalam mendalang, tetapi juga karena usahanya untuk memodernisasi wayang agar dapat diterima oleh generasi muda dengan sentuhan milenial.

Perjalanan hidup dan kariernya menunjukkan dedikasi yang luar biasa terhadap pelestarian budaya Indonesia, khususnya wayang. Cinta Gunarto terhadap wayang dimulai sejak kecil, ketika ia sering diajak oleh ayahnya menonton pertunjukan wayang.

“Kalau wayangnya belum bubar, saya belum mau diajak pulang. Walaupun bapak saya ngajak, saya gak mau. Akhirnya bapak mensiasati, sore saya diantar, nanti ditinggal, dan dijemput paginya,” kenang Gunarto, menceritakan betapa besar kecintaannya pada wayang sejak usia dini.

Dari sana, terbentuklah keinginan untuk menjadi dalang.Meskipun memiliki impian untuk menjadi dalang, Gunarto memilih untuk melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) sesuai dengan keinginan orangtuanya.

“Saya mendaftar ke sekolah dalang di Yogyakarta dan melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum UGM. Namun, ada penentangan dari orangtua agar berhenti untuk belajar dalang karena ditakutkan tidak bisa menyelesaikan kuliah,” ujarnya.

Setelah lulus dari UGM, Gunarto memutuskan untuk kembali melanjutkan latihan mendalang di Jakarta setelah mendapat izin orangtua pada 2010. Di sana, ia mulai bergabung dengan sanggar di RRI dan melakukan pentas pertamanya pada 2021.

Namun, meskipun memulai dengan cara tradisional, Gunarto merasa bahwa wayang harus berkembang agar bisa diterima oleh generasi muda. “Awalnya saya melihat wayang di daerah saya (Gunung Kidul), pentas wayang tidak ada penontonnya. Hanya ada penabuh gamelan dan dalang. Saya sangat prihatin,” ungkapnya.

Hal tersebut mendorongnya untuk menciptakan Wayang Milenial Jakarta, sebuah konsep pertunjukan wayang yang menggabungkan musik tradisional gamelan dengan elemen-elemen musik modern seperti saxophone, biola, dan bahkan lagu-lagu pop serta barat.

Gunarto Gunotalijendro
bersama Nurhadi Widayat Pemred www.kilasbekasi.id

“Saya ingin anak-anak muda itu senang wayang. Selama ini, anak-anak muda menganggap wayang sebagai sesuatu yang kuno, sehingga merasa tidak tertarik,” lanjut Gunarto. Dengan memasukkan musik dan lagu-lagu yang sedang tren, Gunarto berharap bisa menarik minat anak muda terhadap wayang, dan memang hasilnya cukup luar biasa. Wayang Milenial Jakarta berhasil menciptakan suasana yang segar dan relevan dengan perkembangan zaman.

Gunarto juga aktif membawa wayang ke panggung internasional. Sejak tahun 2009, ia sudah tampil di luar negeri, dimulai dengan pentas di Hungaria. Pada 2014, ia kembali tampil di Jepang, dan pada 2023, ia mendapat undangan dari Universitas California di Berkeley, Amerika Serikat, untuk tampil di sana.

“Mereka itu sudah punya gamelan dan penabuhnya. Mereka ingin pentas wayangan tetapi tidak punya dalang. Akhirnya saya dapat surat kesediaan untuk pentas di Universitas California di Amerika,” jelas Gunarto.

Pengalaman ini juga membuka jalan bagi Gunarto untuk mengunjungi Australia, serta tampil di kongres FAO di Roma, Italia, yang mengundangnya untuk pentas menggunakan bahasa Inggris.

Berkat dedikasinya, Gunarto menerima berbagai penghargaan, termasuk penghargaan Rekor MURI pada 2024 karena keberhasilannya mendalang dalam bahasa Jawa, Indonesia, dan Inggris. Ia juga dianugerahi gelar Datuk Manggala Budaya dari Raja di Palembang dan gelar Kanjeng Raden Aryo Tumenggung dari Keraton Surakarta.

Dengan segala pencapaiannya, Gunarto tetap berharap agar generasi penerus terus menjaga dan mengembangkan wayang. “Saya menginginkan ada generasi ke generasi penerus, karena harapan kita wayang ini bisa tetap hidup,” ujarnya.

Melalui kiprahnya yang luar biasa, Ki Gunarto Gunotalijendro tidak hanya menghidupkan kembali wayang, tetapi juga mengubahnya menjadi bentuk seni yang terus berkembang dan relevan dengan zaman.

Ki Gunarto berencana untuk melaksanakan pementasan wayang di Taman Plaza Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi pada 12 April 2025, dalam rangka Tasyakuran Kemenangan Wali Kota Dr. H. Tri Adhianto Tjahyono, SE, MM dan dan Wakil Wali Kota Dr. H. Abdul Harris Bobihoe, M.Si,. (ichwan)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here