Bekasi, kilasbekasi.id – Namanya Komaruddin Rachmat. Usianya sekitar 60 tahun. Warga Kota Bekasi, Jawa Barat, ini menderita stroke selama dua tahun. Saat ini kondisi fisiknya sudah pulih. Untuk itu, penyintas stroke ini akan membuktikannya dengan aksi jalan kaki dari Yogyakarta ke Bandung.
Senin (31/72023) ini, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono akan melepas keberangkatan Komaruddin dari rumahnya menuju Yogyakarta. Dari Kota Bekasi menuju Yogyakarta, Komaruddin menumpang kendaraan.
Komaruddin start jalan kaki dari titik nol Yogyakarta pada 5 Agustus 2023. Seremoni aksi jalan kaki penyintas stroke ini akan dilepas oleh Ketua Umum Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) Mayjen TNI (Purn) Tugas Ratmono bersama pemerintah dan komponen masyarakat setempat.
Rencananya, aksi jalan kaki Komaruddin dari Yogyakarta menuju Bandung ini membutuhkan waktu 21 hari. Jika tidak ada aral melintang, dia diperkirakan akan tiba di Gedung Sate Bandung pada 21 Agustus 2023.
Sejatinya yang menarik perhatian bukan aksi jalan kakinya. Akan tetapi, nilai-nilai semangat juang yang mendorong Komaruddin sebagai penyintas stroke melakukan aksi jalan kaki ratusan kilometer.
Saat kuliah di Bandung, Komaruddin adalah seorang aktivis. Sehingga, dia memahami sejarah tentang semangat juang Siliwangi saat hijrah dari Yogyakarta menuju Bandung.
Saat itu, Siliwangi bersama puluhan ribu tentara dan keluarganya menghadapi berbagai rintangan selama perjalanan hijrah dari Yogyakarta ke Bandung. Bahkan, sebagian tentaranya gagal sampai tujuan.
Histori semnagat juang Siliwangi itulah yang ingin disampaikan oleh Komaruddin lewat aksi jalan kaki ini. Dia ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa seorang penderita stroke berpeluang besar untuk pulih kembali jika dilandasi semangat dan tekad juang untuk sembuh.
Komaruddin yakin betul dan sudah dia buktikan sendiri. Dengan rajin bergerak dan menjaga suhu tubuh tetap hangat, seorang penderita stroke berpeluang besar untuk pulih kembali seperti sediakala.
Salah satu cara yang dilakukan Komaruddin dengan berjalan kaki dan memakai jaket agar suhu tubuh tetap hangat. Faktanya, Komaruddin saat ini sudah bisa beraktivitas layaknya orang normal.
Ketua Umum Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) Mayjen TNI (Purn) Tugas Ratmono membenarkan aksi jalan kaki Yogyakarta-Bandung itu. “Kami akan melepas Komaruddin dari titik nol Yogyakarta pada 5 Agustus 2023,” kata mantan Kapuskes TNI ini, Senin (31/7/2023).
Tugas menilai tekad dan perjuangan Komaruddin agar lepas dari belenggu stroke terbilang luar biasa. Menurut dia, upaya dan perjuangan Komaruddin ini menjadi contoh dan pemantik semangat bagi para penderita stroke untuk pulih kembali.
“Ini sesuatu yang luar biasa. Aksi jalan kaki dari Yogyakarta ke Bandung ini sebenarnya keinginan Komaruddin untuk bercerita kepada masyarakat bahwa penderita stroke harus punya tekad yang kuat untuk pulih kembali,” kata Tugas.
Menurut dia, aksi jalan kaki penyintas stroke itu dapat menjadi inspirasi bagi siapapun stakeholder yang berkepentingan, termasuk lembaga pemerintah dan non-pmerintah, untuk berkolaborasi memberikan penanganan stroke yang lebih baik pada masa mendatang.
“Itulah poin aksi jalan kaki Komaruddin, mengajak semua pihak memberikan penanganan stroke secara komprehensif,” tutur Tugas. Saparuddin Siregar