Beranda Bekasi Raya Sempat Menolak, Akhirnya Warga Kertamukti Setujui Pembangunan TPST

Sempat Menolak, Akhirnya Warga Kertamukti Setujui Pembangunan TPST

Bekasi, Kilasbekasi.id – Rencana pembangunan TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) sempat mendapat penolakan dari warga Kampung Pisang Batu, Desa Kertamukti, Kecamatan Curug, Kabupaten Bakasi.

Namun setelah dilakukan diskusi yang difaslitasi oleh DPRD Kabupaten Bekasi akhirnya warga dapat menerima rencana pembangunan TPST tersebut.

“Akhir warga menerima,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Donny Sirait seperti dikutip dari laman resmi Pemkab Bekasi, Rabu (12/7/2023).

Menurutnya, rencana pembangunan TPST dengan sistem Refused Derived Fuel (RDF) merupakan tempat pengolahan sampah terpadu menjadi bahan bakar setelah dilakukan pencacahan dan pengeringan.

“Tujuannya untuk mengurangi kebutuhan lahan TPA sampah agar tidak overload nantinya, dan juga bisa meningkatkan kualitas lingkungan dan hasilnya bisa dipergunakan untuk bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil,” jelasnya.

“TPST ini inovasi sekaligus proyek nasional sebagai salah satu solusi untuk mengurangi dampak overload-nya TPA Burangkeng, yang dimasa depan tidak mungkin lagi terus terusan melakukan pengurugan dengan metode land fill,” terangnya.

Sementara itu Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi, Helmi menyebutkan rencana pembangunan TPST Kertamukti merupakan program pemerintah pusat untuk membantu pengelolaan sampah di daerah tersebut.

“Pemerintah pusat menjadikan pilot project di Kabupaten Bekasi untuk TPST senilai Rp 45 miliar,” kata Helmi.
Kberadaan TPST Kertamukti ini nanti diharapkan mampu menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam rangka menanggulangi persoalan sampah di Kabupaten Bekasi, termasuk mengurangi volume sampah TPA Burangkeng yang sudah kelebihan kapasitas.

Dirinya menilai adanya penolakan warga terkait pembangunan TPST hanyalah bentuk kekhawatiran semata karena menganggap keberadaan tempat pengolahan sampah ini memberikan efek negatif bagi masyarakat sekitar.

“Hanya kekhawatiran, belum dibangun ataupun belum dilaksanakan. Nanti warga bersama pemerintah pusat dan daerah saling memberikan masukan agar pembangunan ini memberikan dampak positif yang jauh lebih besar daripada negatif,” ucapnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here