Bekasi, kilasbekasi.id – Kabupaten Bekasi menduduki peringkat pertama penyerapan tenaga kerja paling tinggi se-Jawa Barat. Jumlahnya, mencapai 24.808 orang, atau 21,87 persen.
Tingginya angka penyerapan tenaga kerja itu sejurus dengan tingginya nilai investasi di Kabupaten Bekasi. Yakni mencapai Rp37,3 triliun pada 2020 lalu.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bekasi, Sutia Resmulyawan mengatakan, capaian nilai investasi pada tahun lalu cukup membanggakan. Karena terjadi di tengah pandemi Covid-19.
“Artinya apa? Berarti Kabupaten Bekasi dinilai menarik bagi investor. Kenapa? Karena pelayanannya bagus, baik pelayanan publiknya di bidang administrasi, komunikasi dan terutama investasi. Kalau orang sudah mau berinvestasi,” katanya.
Sutia mengatakan, tingginya nilai investasi itu berdasarkan data LKPM periode Januari-Desember 2020.
“Investasi PMA dan PMDN di Kabupaten Bekasi itu paling tinggi. Totalnya Rp37,3 triliun,” katanya.
Nilai investasi Rp37,3 triliun itu setara dengan 30,9 persen rasio investasi se-Jawa Barat. Jumlah tersebut bahkan melebihi dua kali lipatnya total investasi PMA dan PMDN Kabupaten Karawang yang berada di peringkat kedua, yakni sebesar Rp16,7 triliun atau setara dengan 13,9 persen.
Untuk di peringkat ketiga ditempati Kota Bandung dengan investasi sebesar Rp10,6 triliun dengan rasio investasi se-Jawa Barat sebesar 8,82 persen.(Ramadanu)