Bekasi, Kilasbekasi.id – Sebuah video seorang penumpang angkot K-17 jurusan Cikarang-Cibarusah mendadak viral di media sosial TikTok. Di video tersebut, penumpang mengeluh mengeluh karena dikenakan ongkos Rp25.000 oleh sopir angkot K-17. Penumpang tersebut naik angkot K-17 dari stasiun Cikarang menuju SGC dekat pintu Tol untuk naik bus Primajasa.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bekasi merespons video viral tersebut dengan mengeluarkan surat edaran kepada pengusaha angkot di wilayah tersebut untuk memastikan tarif sesuai ketentuan yang berlaku.
Sekretaris Dishub Kabupaten Bekasi Reza Nuralam mengatakan, dari hasil rapat tersebut disepakati langkah-langkah yang akan diambil untuk mencegah terjadinya pengenaan tarif angkot di luar ketentuan di wilayah Kabupaten Bekasi.
“Yang pertama, kami akan melakukan pemanggilan kepada pengusaha angkot yang viral tersebut, dan akan melaksanakan operasi gabungan khusus angkot K-17,” kata Reza mengutip laman resmi Pemkab Bekasi, Rabu (31/7/2024).
Reza mengatakan, pada rapat tersebut juga disampaikan bahwa tarif trayek angkot K-17 jurusan Cikarang-Cibarusah adalah sebesar Rp20.000 per penumpang.
“Tarif ini sesuai dengan SK Bupati No. 550.2/Kep.351-Dishub/2014 tentang penetapan kenaikan tarif angkutan umum perkotaan/perdesaan di wilayah Kabupaten Bekasi, dan berita acara hasil rapat kenaikan BBM sebesar 15 persen,” terangnya.
Selain itu, lanjut Reza, Dishub Kabupaten Bekasi juga akan melakukan penempelan stiker tarif di semua angkot K-17 Cikarang-Cibarusah.
“Ya, kami akan melaksanakan penempelan stiker tarif, dan melakukan sosialisasi kepada seluruh pengusaha dan sopir angkot K-17,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Organda Kabupaten Bekasi Irsanadi mengatakan, selama ini pihaknya bersama Dishub telah membuat surat edaran dan menghimbau kepada sopir dan pengusaha angkot di Kabupaten Bekasi agar tidak memasang tarif di luar ketentuan.
“Tapi kenyataannya di lapangan, masih ada oknum sopir angkot yang meminta ongkos melebihi tarif yang sudah ditentukan,” ujarnya.
Karena itu, Irsanadi mengatakan, kesepakatan hasil rapat yang akan memasang stiker tarif di semua angkot K-17 adalah solusi terbaik, agar tidak ada lagi angkot yang mematok tarif di luar ketentuan.
“Ya, kita akan pasang stiker, agar jangan sampai terjadi kejadian viral seperti sekarang ini,” pungkasnya.