Bekasi, kilasbekasi.id – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meresmikan para kader ulama dalam acara Pendidikan Kader Ulama (PKU) tahun 2021 yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi
di Islamic Center Kota Bekasi, Selasa (2/3/2021).
Kegiatan itu juga dihadiri Ketua MUI Kota Bekasi Miran Syamsuri, Ketua Baznas Kota Bekasi Faray Said, Kepala Depag Kota Bekasi KH Shobirin, Staf Ahli Pembangunan Uu Mikdar, Asisten Daerah II Sudarsono, Kepala Kesbangpol Cecep Suherlan, dan Kepala Bagian Kesos Maka Nahrowi.
Maksud pembentukan kader ulama yang di bentuk MUI Kota Bekasi agar mencetak generasi baru dalam urusan ulama di Kota Bekasi, sehingga Kota Bekasi menjadi lebih kuat dengan adanya ulama yang semakin meneguhkan agama Islam di Kota Bekasi.
Tahun ini, kegiatan mengusung tema: membentuk ulama yang berintergritas, kompeten, dan berakhlak mulia serta berwawasan Islam Washatiyah sebagai perwujudan Islam rahmatan lil alamin.
Pendidikan Kader Ulama (PKU) pada tahun ini dirancang sejak Juli 2020. Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan pelaksanaannya diundur dan beberapa hal yang menjadi kendala pembentukan PKU ini.
PKU baru dapat diadakan secara terbuka pada Maret 2021 dan menghasilkan 146 peserta yang tersaring dan lolos secara seleksi sebanyak 50 peserta.
Dalam sambutannya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mwnyi ggung tentang raihan Kota Toleran tahun 2020 yang mengalami penurunan dari peringkat 6 menjadi peringkat 10.
Namun demikian, kata dia, pencapaian tersebut merupakan penghargaan yang dipertahankan masuk dalam 10 besar dari jumlah kota/kabupaten se-Indonesia.
Dia mengatakan bukti penghargaan yang menjadikan Kota Bekasi sebagai kota heterogen dan multi-etnik menegaskan bahwa Bhinneka Tunggal Ika masih tertanam di Kota Bekasi.
“Membangun peradaban dan menyatukan perbedaan tidaklah mudah. Jika seluruh elemen dan warga mendukung, Kota Bekasi merupakan kota yang sangat multietnik. Perbedaan di dalamnya disatukan, sehingga membuat kota yang damai,” ujar Rahmat Effendi.
Wali Kota yang akrab disapa Pepen ini juga menyatakan kegiatan tersebut menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Menurut dia, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Bekasi sebesar 94 persen dan angka kematian 1,2 persen merupakan bentuk penanganan yang baik dari Pemerintah Kota Bekasi.
“Kepada para kader ulama yang akan dibentuk, semoga menjalaninya dengan ketaqwaan, sehingga menjadi ulama besar yang berasal dari Kota Bekasi. Seperti yang ada sekarang, para ulama yang bisa membuat damai, merajut kebersamaan, dan menjaga persatuan dan kesatuan di Kota Bekasi, karena kita adalah warga negara Indonesia yang menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika,” pungkasnya. (Rls)