Tanah Laut, Kilasindo – Penampilannya sederhana, wajahnya teduh, dan tutur katanya santun. Itulah gambaran sosok Brigardir Dedy Purnomo, anggota Sat Binmas Polres Tanah Laut (Tala). Namun, polisis sederhana ini melahirkan ide brilian untuk membantu masyarakat, khususnya kalangan anak muda, yang ingin berhijrah ke jalan yang lurus.
Caranya, Brigadir Dedy menggagas program yang disebut Propetis (Program Penghapusan Tato Gratis. Gagasan Propetis ini muncul ketika kerap mendengar keluhan masyarakat terkait banyaknya anak muda bertato di Tanah Laut yang ingin hijrah, tetapi mereka terkendali biaya. Biasanya mereka akan dikenakan biaya Rp200-500 ribu per centimeter penghapusan tato.
“Saya mendiskusikan keluhan masyarakat itu dengan istri, yang kebetulan punya salon kacantikan. Istri kemudian mendukung ide saya untuk membuat Program Penghapusan Tato Gratis ini,” kata Brigardir Dedy Purnomo di Polres Tala, Kalimantan Selatan, Kamis (19/12/2019).
Didukung niat yang tulus untuk membantu masyarakat, Dedy kemudian mendiskusikan ide tersebut dengan para pimpinannya di Polres Tala. Bak gayung bersambut, ide itu mendapat respon positif dari Kapolres Tala AKBP Cuncun. Bahkan, kini Propetis telah menjadi bagian dari program Binmas Polres Tala. Sebagai wujud dukungan riil terhadap Propetis, Polres Tala juga membeli alat penghapus tato sendiri agar program ini dapat terus berlanjut.
Dedy mengaku motivasinya membuat Propetis semata-mata hanya ingin bermanfaat bagi masyarakat. “Tujuannya memang ingin lebih bermanfaat. Memang polisi semboyannya bermanfaat untuk masyarakat,” tutur Dedy.
Propetis ini mulai dijalankan sejak Januari 2019. Hingga kini, sudah ada 90 orang yang mengikuti Propetis. Sebagian dari mereka bertato hanya karena iseng. Sebagian lagi memang berlatar-belakang preman. Yang pasti, mereka menghapus tato, karena ingin berhijrah ke jalan yang lebih baik.
“Mereka termotivasi menghapus tato karena ingin berhijrah. Ada yang mau menikah, ada juga yang mau kerja, kami sarankan untuk meluruskan niatnya,” ungkap Dedy.
Menariknya, Dedy mengungkapkan, mereka yang ingin menghapus tato di tubuhnya disarankan menghafal Surah Ar-Rahman 78 ayat yang bisa dicicil per 10 ayat tiap pertemuan. Namun, apabila tidak mampu menghafalnya, minimal mampu membaca surah tersebut.
“Apabila tidak bisa menghafal, minimal membaca. Karena bila ditekankan harus menghafal, nanti keinginan mereka hijrah justru sirna,” ujar Dedy.
Dedy mengungkapkan alasan memilih surah Ar-Rahman, karena surah itu rahmat dari Allah. “Dengan membaca Surah Ar-Rahman merahmati semua,” imbuhnya.
Selain persyaratan itu, menurut Dedy, mereka yang ingin menghapus tato juga harus menyertakan surat medical check-up yang menyatakan bebas HIV-AIDS, diabetes, dan hepatitis. Sedangkan ibu hamil dan menyusui dilarang mengikuti program tersebut.
Dedy berharap Propetis terebut dapat terus berlanjut. Bahkan, dia berharap program itu ditiru oleh Polres-Polres lainnya, sehingga dapat melayani masyarakat dalam jumlah yang lebih banyak lagi.
“Harapan saya, generasi muda agar tidak menato tubuhnya. Bagi yang sudah bertato, mudah-mudahan bisa berhijrah dengan fasilitas Propetis ini,” katanya.
Dedy menambahkan, menato tubuh menimbulkan banyak kerugian, di antaranya dilarang dalam agama Islam, akan sulit mendapatkan pekerjaan, dan mendapat pandangan negatif dari masyarakat.
Inovasi yang dicetuskan Brigardir Dedy Purnomo itu mendapat apresiasi dari Kapolres Tala AKBP Cuncun. “Setelah program ini kita wujudkan dan hasilnya juga kelihatan, animo masyarakat juga cukup besar. Kami sampaikan pada saat apel, program itu bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mengangkat nama baik Polres Tala,” tutur AKBP Cuncun.
Bahkan, Kapolres menyarankan anggota lain yang mempunyai ide dan inovasi untuk membantu dan melayani masyarakat agar tidak sungkan-sungkan menyampaikannya kepada pimpinan. “Jangan takut soal biaya, nanti akan kita kombinasikan dengan program-program yang ada di Polres Tala,” ujarnya.
Kapolres menyatakan Propetis yang digagas Brigardir Dedy Purnomo itu boleh jadi satu-satunya di jajaran Polda di Indonesia. Dia menilai Propetis itu dapat menjadi sarana anggota Polri untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat.
Itu sebabnya, Kapolres mendorong agar bagian Humas dan Polsek-Polsek jajaran gencar menyosialisasikan program tersebut kepada masyarakat. (SIR)