Kilasindo.com – Gedung Juang Bekasi yang berlokasi di Jalan Sultan Hassanudin, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi direncanakan akan dijadikan pusat kebudayaan Bekasi.
Tampak dari luar gedung tersebut terlihat bagus dan megah. Tetapi, saat masuk ke dalam gedung maka akan terlihat banyak kerusakan di sejumlah titik.
Selain itu, sejak masuk ke area Gedung Juang Bekasi sudah tercium bau kotoran hewan kelelawar. Bau itu semakin menyengat tercium saat masuk ke dalam.
Kondisi kerusakan gedung terlihat sangat parah pada lantai dua. Atap platfrom gedung jebol. Tripleks dibiarkan berserakan di lantai, bersama dengan kotoran kelelawar. Lantai gedung juga terlihat penuh dengan debu dan kotoran pasir.
Baca juga: MRT Jakarta Beroperasi 1 April, YLKI Desak Pemprov Bikin Tiket Integrasi
Kemudian penerangan dalam gedung sangat minim alias gelap. Di dalam gedung juga masih sangat sedikit benda-benda bersejarah.
Hanya ada sebagian lukisan yang terpasang di dinding pada lantai pertama atau lantai bawah. Sementara lantai kedua tidak ada apa-apa.
Ketua Sanggar Pejuang, Mulya Darma (39 tahun) yang juga penjaga gedung mengungkapkan pada tahun 2017 lalu gedung tersebut sempat direnovasi.
Namun, kembali rusak dikarenakan banyakan kelelawar atau kampret yang membuang kotoran di atas platform, sehingga membuat gedung itu rusak.
“Lah ini rusak gara-gara kampret, kan jadi sarang kampret. Ada jutaan kali tuh kampret buang kotoran rusak jadinya,” keluhnya, Selasa (26/3/2019).
Baca juga: Tarif Baru Ojek Online Berlaku 1 Mei 2019 di 3 Zona
Di samping itu, kata Lepay sapaan akrabnya, kehadiran kampret itu juga menimbulkan bau yang tak sedap sehingga mengganggu para pengunjung yang ada.
“Percuma kalau bau dibenahi lagi tapi kampret ini masih ada. Bakal rusak lagi, kalau mau pakai teknologi atau gimana caranya agar kampret itu hilang,” terangnya.
Baca juga: Tarif MRT Ditetapkan Rp 8.500, YLKI: Kita Hormati dan Apresiasi
Dia menyayangkan sebagai tujuan wisata atau pusat kebudayaan kondisi Gedung Juang Bekasi saat ini kurang representatif. Untuk itu ia menyambut baik rencana Pemkab Bekasi untuk melakukan penataan gedung ini.
“Kondisi kurang bagus, banyak yang harus ditata. Penambahan benda-benda bersejarah, penerangan, toilet, maupun fasilitas lainnya,” imbuhnya.