Kilasindo – Presiden RI Joko Widodo meminta Kementerian Perhubungan untuk memulai pengembangan Bandara Komodo Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Presiden menargetkan pengembangan landasan pacu (runway) dan terminal diselesaikan, tahun 2020.
“Dua tahun lalu kita ingin ada 10 destinasi Bali Baru. Dan ini ada 4 yang ingin kita prioritaskan, salah satunya Labuan Bajo. Yang ingin kita percepat, pertama bandara, terminal akan kita besarkan, runway diperpanjang, maksimal tahun depan sudah rampung semua,” tuturnya saat melakukan kunjungan kerja di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Rabu (10/7).
Mendampingi Presiden Jokowi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, pihaknya saat ini mempersiapkan infrastruktur guna mendukung sektor pariwisata. Satu diantaranya membuat Bandara Komodo menjadi bandara internasional.
Pembangunan infrastrukturnya dilakukan secara bertahap. Di awali dengan perpanjangan landasan pacu bandara yang ditargetkan selesai tahun 2020. Itu dilakukan agar dapat didarati pesawat berbadan lebar, seperti Airbus 320 serta meningkatkan kapasitas penumpang.
“Secara khusus Labuan Bajo punya keunggulan karena keindahan alam yg luar biasa. Aktifitas masyarakat, budaya, serta pariwisata sudah berkembang dengan baik. Oleh karenanya kita harus menyiapkan infrastruktur yang lebih baik di Labuan Bajo,” ungkapnya.
Budi melanjutkan, pengembangan pembangunan Bandara Komodo akan dilakukan dengan skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Pelaksanaan KPBU direncanakan akan memiliki masa kerjasama selama 25 tahun.
Sekadar diketahui, proyek pembangunan Bandara Komodo mencangkup perpanjangan runway yang semula memiliki panjang 2.250 meter menjadi 2.450 meter, perluasan apron seluas 20.200 meter persegi, perluasan terminal domestik seluas 6.500 meter persegi, pembangunan terminal internasional seluas 5.538 meter persegi, pembangunan terminal kargo seluas 2.860 meter persegi, serta pembangunan beberapa fasilitas pendukung lainnya.
Bandara Komodo nantinya akan memperbanyak rute penerbanga, diantaranya penerbangan ke Makassar, Atambua, Waingapu, Sabu, Rote. Pengembangan rute penerbangan lainnya adalah Malaysia dan Singapura.
Pengembangan Bandara Komodo ini memiliki tujuan untuk mendorong pertumbuhan lalu lintas udara yaitu hingga 4.000.000 penumpang dan 3.500 ton muatan kargo pada tahun 2044 mendatang. Hal tersebut selaras dengan Nawacita ke 7 yaitu Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Dengan Menggerakan Sektor Strategis Ekonomi Domestik. (*)