“Satu minggu minimal dua kali (Puskesmas Sempu) didatangi oleh pengunjung dari luar Banyuwangi untuk kaji banding,” kata Kepala Puskesmas Hadi Khusaeri, Rabu (2/10).
Inovasi yang paling ikonis adalah CHIPS (Calon Harapan Insan Penghuni Surga). Inovasi ini dilakukan dengan memodifikasi motor inventaris kepala Puskesmas yang sudah tergolong tua, dilengkapi kotak bagasi tempat alat medis dan obat- obatan, lampu sirine layaknya ambulans, dan radio komunikasi.
Armada ini terdiri dari seorang driver khusus dan seorang dokter. Mereka setiap hari bergerak menyisir beratnya medan perkampungan bahkan sampai menjangkau warga di lereng Gunung Raung. Tidak jarang, armada tersebut juga digunakan oleh konselor ASI untuk mengunjungi ibu dengan gangguan ASI.
Hadi mengatakan CHIPS ini khusus melayani masyarakat miskin. Ada 1.666 warga miskin di Kecamatan Sempu.
Semua dipastikan mendapatkan layanan. Setiap hari ada 3 sampai 4 orang yang dilayani secara langsung dan ada tenaga dokternya.
“CHIPS awalnya berangkat dari pasien rawat inap yang sudah dibolehkan pulang. Kemudian kita follow up ke rumahnya. Kalau nanti terpaksa dievakuasi, kami panggil ambulans buat dibawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit,” ucap Hadi.
Selain itu, secara teknis CHIPS akan mendatangi warga yang mengalami masalah kesehatan berdasarkan panggilan dari warga itu sendiri. Kalau CHIPS datang telat maka warga akan mendapatkan kompensasi berupa sembako.
Di setiap rumah ada stiker tercantum nomor ponsel CHIPS. Bagi warga yang sebatang kara atau tidak memiliki ponsel, maka akan dipasankan kentongan di rumahnya. Ketika ada warga memukul kentongan tersebut maka yang akan menghubungi ke CHIPS adalah orang di sekitarnya yang memiliki ponsel.
“Goalnya adalah angka rawat inap turun drastis, sebelumnya 90 persen sekarang sampai 40 persen. Dengan pelayanan CHIPS ini BPJS aman-aman saja ini,” ucap Hadi.
Saat ini CHIPS sudah direplikasi oleh bupati Banyuwangi dalam bentuk jemput bola rawat jalan yang diterapkan di semua Puskesmas. (*)
