Kilasindo-Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga menyapa sekaligus memberikan bingkisan buat anak-anak korban bencana, sekaligus meresmikan Pos Ramah Perempuan dan Anak (PRPA) di Lebak, Banten.
“Mewakili Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas langkah evakuasi dan perlindungan pasca bencana yang dilakukan banyak pihak, seperti BASARNAS, BNPB, TNI, Polri, Kementerian Sosial, Pemda, dan masyarakat yang telah memprioritaskan anak, perempuan, ibu hamil, ibu menyusui, lansia dan penyandang disabilitas dalam pemberian kebutuhan dasar saat penanggulangan bencana di Lebak, Banten,” ungkapnya saat mengunjungi para korban bencana di Dodiklatpur Rindam III Siliwangi, Kabupaten Lebak, Banten.
Berdasarkan informasi dari BNPB, terdapat 6 wilayah kecamatan dan 30 desa di Lebak terdampak bencana banjir dan longsor. Akibatnya, 9 orang meninggal, 2 orang hilang, dan 16.163 warga harus mengungsi ke 8 titik pengungsian.
“Di Posko ini, kami mencatat ada 643 jiwa pengungsi yang terdiri dari 320 perempuan, 40 anak usia Balita, 144 anak usia 6-17 tahun dan 48 orang lansia. Meskipun Kemen PPPA bukan kementerian teknis yang dapat memberi bantuan logistik dalam jumlah besar, namun kehadiran kami di sini untuk memastikan terpenuhinya hak-hak perempuan dan anak dengan baik dalam penanggulangan bencana di Lebak,” tutur Menteri Bintang.
Menteri Bintang juga menyampaikan duka cita mendalam dan turut prihatin atas kejadian yang menimpa masyarakat di Lebak. “Semoga saudara-saudara dan anak-anakku sekalian diberikan ketabahan, keikhlasan dan kekuatan untuk bangkit kembali dari bencana ini. Tetap semangat, semoga bencana tidak terjadi lagi dan kita semua selalu dalam lindungan Tuhan, amin,” tutur Menteri Bintang.
Selain iti, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak mencatat ada 19 bangunan sekolah yang mengalami kerusakan. Dampaknya, sekitar 1.253 siswa tidak bisa mengikuti kegiatan belajar.
Menteri Bintang mengharapkan, anak-anak korban bencana yang belum dapat kembali belajar di sekolah agar bisa belajar pada sekolah darurat atau dimanapun yang memungkinkan. “Kalian adalah generasi penerus dan harapan bangsa, biar bagaimanapun sekolah merupakan hal penting dan hak utama kalian,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Menteri Bintang mengajak masyarakat Lebak untuk melestarikan lingkungan dan berprilaku hidup sehat dan bersih serta menghemat energi. “Hindari membuang sampah sembarangan yang dapat menutup saluran air sebagai penyebab banjir. Hindari menebang hutan tanpa diikuti reboisasi untuk mencegah terjadinya tanah longsor dan banjir bandang akibat hujan. Hal-hal kecil inilah yang harus kita lakukan dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Mari kita jaga alam, maka dengan begitu alam akan menjaga kita,” jelasnya.
Usai menyapa sekaligus memberikan bantuan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga meresmikan Pos Ramah Perempuan dan Anak (PRPA). PRPA dibentuk sebagai wadah untuk memberi rasa aman baik secara fisik maupun psikologis bagi perempuan dan anak yang menyediakan layanan pengaduan, dukungan psikososial, dukungan spesifik berupa pemberdayaan. “Masyarakat dapat mengunjungi PRPA di 3 (tiga) lokasi yaitu Dodiklatpur Rindam III Siliwangi Kabupaten Lebak; Kantor Dinas PPPA Kabupaten Lebak; dan Kantor P2TP2A Kabupaten Lebak,” tambahnya. (wcp)