Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Kapolri Jenderal Pol Prof. H.M. Tito Karnavian, dan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Munardo, beserta rombongan meninjau lokasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Pekanbaru, Provinsi Riau.
Peninjauan langsung kebeberapa lokasi yang terdampak Karhutla melalui udara menggunakan Heli EC-725, Heli NAS 332 Superpuma, Heli Bell Polri dan Heli Bell BNPB bertolak dari Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru menuju Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) kemudian dilanjutkan ke Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan ke Technopark, Selasa (13/8) kemarin.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjelaskan, hasil peninjauan dari udara terlihat bahwa titik-titik api itu tersebar, tapi tidak semuanya terbakar, hanya sebagian kecil.
Ia pun menilai penggunaan heli untuk pemadaman Karhutla dengan cara Water Boombing cukup efektif. Satu heli bisa mengangkut hampir 10 ton air satu kali naik dalam bentuk bola-bola air. Setiap bola tersebut berkapasitas 108 liter yang dapat membasahi area kurang lebih 33 m2.
“Sehingga ini terus kita siapkan, dan latih pilotnya supaya bisa masuk ke titik api sesuai dengan keinginan. Namun, apabila kemarau panjang berlangsung sampai akhir bulan September dan heli tidak mencukupi, maka kita akan segera luncurkan pesawat Hercules,” katanya.
Panglima TNI menambahkan, alternatif lain untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan di wilayah Pekanbaru bisa dilakukan dengan hujan buatan melalui Teknik Modifikasi Cuaca (TMC).
Turut serta dalam peninjauan Karhutla diantaranya, Pangkostrad Letjen TNI Besar Harto Karyawan, S.H., Kabaharkam Polri Komjen Pol Drs. Condro Kirono, M.M., M,Hum., Asops Panglima TNI Mayjen TNI Ganip Warsito, Pangdam I/BB Mayjen TNI Sabrar Fadhilah, Kapolda Riau Irjen Pol. Drs. Widodo Eko Prihastopo, dan Gubernur Riau Syamsuar. (why)