Jakarta, Kilasbekasi.id – Siapa sangka seorang Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan pernah menjadi driver ojol (ojek online).
Cerita itu terungkap kala pria yang akrab disapa Noel ini berkunjung ke kantor ojol yang berada di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.
Dalam dialog dengan para pengemudi ojol, Noel mengaku dirinya juga pernah menjadi pengemudi Ojol.
“Saya pernah menjadi driver (pengemudi) Ojol pada tahun 2016 dan anak saya pun jadi driver Ojol. Saat daftar Ojol, surat nikah saya jadi jaminan. Sedangkan anak saya, ijazah jadi jaminan ke perusahaan, ” ungkapnya.
Sebagai pengemudi Ojol, Noel mengaku hapal sekali titik-titik ‘gacor’ (keramaian) saat mengaspal di seputar Jakarta.
“Saya dulu biasa main di Tanjung Barat, tapi kalau mau gacor, saya main ke Tengah, ke Grand Indonesia. Jadi kalau ada teman-teman Ojol ordernya sedikit, berarti mereka mainnya bukan di titik gacor, ” katanya.
Bukan cuma Noel, para pengemudi ojol juga saling cerita tentang pengalaman di jalan maupun kesuksesannya setelah sekian lama menjadi mitra perusahaan Ojol.
“Saya jadi pengemudi Ojol sejak 2018. Saya bekerja paruh waktu di perusahaan ini, sambil kuliah di Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta. Kesulitan saya hanya soal waktu kuliah terkadang berubah mendadak, ” kata Endah Lusiana, salah satu pengemudi Ojol, yang juga menjadi konten kreator dakwah.
Noel juga memotivasi para pengemudi Ojol agar tak pesimistis dan menggantungkan cita-cita setinggi langit dan bintang. “Jangan pesimis, semangat terus karena masa depan kita tak ada yang tahu. Saya mantan Ojol tapi sekarang dipercaya Presiden Prabowo untuk membantu menjadi Wamenaker, ” katanya.
Noel menyatakan kagum karena para driver juga diberikan tips atau edukasi anti kekerasan seksual, manajemen waktu,tips istirahat, dan attitude kepada penumpang. “Edukasi seperti ini tak diajarkan di bangku kuliah, ” katanya.
Di kesempatan lain, saat membuka Rakornas Federasi Serikat Pekerja Otomotif Indonesia (FSPOI) VI, Noel mengatakan pemerintah berharap sahabat-sahabat serikat pekerja/serikat buruh menjadi mitra strategis pemerintah dalam upaya mewujudkan hubungan industrial, dinamis dan berkeadilan.