Bekasi, kilasbekas.id – Futuristik. Itulah gambaran singkat tentang pemikiran Wakil Wali Kota Bekasi Dr. Tri Adhianto Tjahyono, terutama menyangkut upaya Pemkot Bekasi memberdayakan potensi dan kreativitas kalangan anak muda di Kota Bekasi.
Pria yang akrab disapa Mas Tri ini membeberkan sejumlah program yang sudah dijalankan dan yang sedang dipersiapkan Pemkot Bekasi untuk mengembangkan kreativitas anak muda di Kota Bekasi.
“Pemerintah (Kota Bekasi) sedang berupaya mengoptimalkan kegiatan-kegiatan kreativitas bagi anak muda yang dilakukan secara virtual,” kata Wakil Wali Kota Bekasi Dr. Tri Adhianto saat dibincangi kilasbekasi.id di kantornya, Senin (31/5/2021).
Dia mengakui organisasi anak muda yang telah diakui keberadaannya seperti KNPI dan Karang Taruna selama ini melakukan kegiatan-kegiatan formal di bidang sosial, budaya, dan olahraga. Namun, kegiatan-kegiatan tersebut sulit digelar dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini.
Itu sebabnya, menurut Tri, Pemkot Bekasi berupaya mengarahkan anak muda untuk mengembangkan potensinya di bidang ekonomi kreatif. Untuk tujuan ini, Pemkot Bekasi menyiapkan Gedung Kreatif Center sebagai wadah bagi anak muda untuk berkreasi.
“Kita menyiapkan satu tempat buat anak muda yang senang mengeksplorasi dirinya. Kita sudah bangunkan yang namanya Gedung Kreatif Center sebagai wadah bagi para anak muda untuk berkreasi seperti membuat animasi, film, berselancar di dunia maya, dan sebagainya,” tutur pria kelahiran Jakarta, 3 Januari 1970 ini.
Di Kota Bekasi, menurut Mas Tri, ada sekitar 80-an komunitas anak muda. Ada komunitas yang namanya Save of The World (Cinta terhadap Bumi), Komunitas Bangun Kota, bahkan ada komunitas pecinta kucing dan musang.
“Sayangnya, komunitas-komunitas itu belum dikelola dan dikembangkan secara baik. Semuanya masih berbicara secara parsial. Padahal, jika dikelola secara baik dan benar, semua komunitas itu bisa menjadi kekuatan yang besar,” kata putra ketiga dari pasangan G. Soeprapto dan Endang Sri Guntur Hudiani ini.
Terkait lapangan kerja untuk menyerap kalangan anak muda, Pemkot Bekasi menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Bahkan, menjalin kerja sama dengan negara lain seperti Jepang.
Saat ini, menurut Tri, terbuka kesempatan yang luas bagi anak muda untuk bekerja di Jepang. Untuk itu, Pemkot Bekasi memfasilitasi dengan pelatihan dan pembiayaan keberangkatan secara gratis.
“Bahkan, kalau pada akhirnya terjadi cilok atau cinta lokasi di Jepang, ternyata diberikan kesempatan untuk tinggal dan menjadi warga negara Jepang. Artinya, kesempatan itu ada,” katanya.
Sayangnya, kata dia, kesempatan kerja yang luas itu belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sebagian anak muda di Kota Bekasi masih enggan bekerja di luar negeri. Mereka masih berpikir bahwa orang Bekasi harus bermukim di Bekasi dan bekerja di Bekasi.
“Perlu ada perubahan mindset, perilaku, keinginan, dan usaha. Misalnya, pemikiran bahwa saya orang Bekasi, tinggal di Bekasi, dan harus bekerja di Bekasi. Sekarang tidak bisa lagi seperti itu,” tutur Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi ini.
Beasiswa Kuliah
Selain membuka kesempatan bekerja di luar negeri, Pemkot Bekasi juga berupaya meningkatkan kualitas SDM generasi muda lewat pendidikan. Pemkot Bekasi menyiapkan beasiswa bagi 1.000 lulusan SMA di Kota Bekasi yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di bidang ekonomi dan teknik selama empat tahun.
“Lewat beasiswa itu, kita berharap mereka serius kuliah. Enggak boleh cuti sehingga kuliahnya benar-benar selesai empat tahun,” katanya.
Selain itu, komunitas Kota Bekasi Keren juga memiiki banyak kegiatan inspiratif terkait pembelajaran adapatasi terhadap hidup baru di bidang teknologi informasi.
“Kemampuan anak muda kita upgrade terus. Kita berharap akan banyak hub-hub di Kota Bekasi yang menjadi tempat mereka berkiprah. Mudah-mudahan ini menjadi satu peluang usaha yang lebih optimal buat para anak muda Kota Bekasi,” pungkas tokoh yang dekat dengan warga ini. (Nur/Sir)