Beranda KESEHATAN Ancaman Kematian Penyakit Infeksi

Ancaman Kematian Penyakit Infeksi

Edwin L. Jim, SpPD-KPTI

Bekasi, kilasbekasi.id – Awal Februari 2018, curah hujan di Jakarta kian tinggi. Beberapa wilayah ibu kota bahkan tenggelam. Akibatnya, seluruh aktivitas terganggu, dan tak sedikit warga terpaksa mengungsi. Cuaca tak bersahabat itu tak hanya menimbulkan banjir, tapi juga ancaman penyakit. Umumnya, penyakit tropik infeksi seperti demam berdarah dan diare mewabah usai banjir merendam kawasan pemukiman.

Edwin L. Jim, SpPD-KPTI mengatakan ada beberapa faktor demam berdarah dan diare mudah menyerang warga ibu kota. Pertama, soal kepadatan penduduk dan kurangnya sarana bermain. Kedua, buruknya sanitasi lingkungan, dan ketiga jam kerja warga Jakarta padat. “Padatnya rutinitas warga Jakarta mengakibatkan mereka kurang berolahraga,” tutur dokter peraih gelar SpPD-KPTI dari Universitas Indonesia ini.

Edwin menjelaskan demam berdarah dan diare tergolong penyakit infeksi. Penyakit tersebut bisa berujung kematian karena infeksi dapat terjadi hanya dengan sekali gigitan nyamuk. Apalagi jika penanganannya terlambat. Begitu pula diare atau tipes yang menyerang saluran pencernaan. “Kalau sudah terjadi infeksi, kuman makin hari makin kebal terhadap obat sehingga butuh penanganan dari ahli infeksi,” kata Edwin.

Untuk menangani penyakit infeksi, Rumah Sakit Royal Taruma memiliki beragam fasilitas. Rumah sakit ini menangani infeksi ringan hingga berat. Selain didukung dokter ahli infeksi, Royal Taruma juga menyediakan ruang isolasi. Dengan demikian, pasien penderita infeksi tidak akan mengancam orang lain. Selain itu, Royal Taruma juga memiliki ruang ICU untuk menangani penderita infeksi berat dan alat bantu nafas khusus untuk menangani pasien penderita infeksi saluran pernafasan.

Salah satu infeksi yang menakutkan banyak orang adalah HIV. Virus HIV akan menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan badan untuk melawan infeksi dan penyakit sehingga berujung kematian. Di Indonesia, ada 2 kelompok besar penyebaran virus HIV. Yakni melalui hubungan seks tidak aman dan penggunaan jarum suntik secara bergantian seperti pada pecandu narkotika.

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merilis jumlah kasus infeksi HIV di Indonesia sampai Juni 2016. Terbanyak terjadi di Provinsi DKI Jakarta dengan jumlah 41.891 kasus. Kemudian disusul Jawa Timur, Papua, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Barat.

Dunia kedokteran telah menemukan obat untuk penderita infeksi HIV. Royal Taruma adalah salah satu rumah sakit swasta yang menyediakan obat tersebut. Edwin mengatakan tak semua rumah sakit menyediakan obat terinfeksi HIV. “Orang terinfeksi virus HIV tetap bisa memiliki umur panjang, sehat, dan produktif,” ujar Edwin yang juga menyandang gelar akademik Konsultan Penyakit Tropik Infeksi.

Edwin menjelaskan untuk menghindari infeksi, tubuh harus selalu sehat. Caranya rajin mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi seperti buah dan sayuran. Hindari pula makanan tak sehat seperti goreng-gorengan, rajin olahraga dan istirahat cukup. Selain itu, lingkungan harus sehat. “Lingkungan sehat akan menghasilkan udara dan air bersih,” tutur Edwin yang berpraktek di Rumah Sakit Royal Taruma. (HADI)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here