Bekasi, Kilasbekasi.id – Kasus KLB Campak di Jawa Barat tertinggi di tiga daerah yakni Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kota Bekasi. Kasus campak paling banyak diderita oleh anak-anak.
“Kasus paling banyak pada kalangan anak-anak,” kata Ketua Tim Kerja Surveilens dan Imunisasi Dinas Kesehatan Jawa Barat, Dewi Ambarwati dikutip dari tempo.co, Kamis (16/3/2023).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, per Februari 2023, temuan kasus positif campak di Kabupaten Bogor sebanyak 215 orang, Kota Bogor 138 orang, dan Kota Bekasi 100 kasus.
Dewi menjelaskan, penyakit campak yang menular itu berhubungan dengan perpindahan orang. Penularan virusnya melalui percikan droplet saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Dalam kurun Januari dan Februari 2023, kasus KLB campak mengalami peningkatan dengan sebaran ada di 13 kota dan kabupaten di Jawa Barat.
Pada Januari 2023, jumlah suspek campak sebanyak 985 orang, 289 orang di antaranya terkonfirmasi positif. Semantara pada Februari 2023, temuan kasus suspek campak menjadi 2.307 dengan konfirmasi positif 800 orang.
Penyakit Campak
Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Morbillivirus, salah satu virus dari famili Paramyxovirus.
Secara umum, gejala campak dapat berupa demam, batuk pilek, mata berair, lalu disertai timbulnya bintik-bintik kemerahan di kulit. Biasanya muncul 2 sampai 4 hari setelah dari gejala awal.
Campak ini disebabkan oleh virus campak dan penularannya melalui droplet, percikan ludah saat batuk, bersin, bicara, atau melalui cairan hidung. Campak ini salah satu penyakit yang sangat menular.
Pencegahan campak hanya bisa diperoleh dari imunisasi sehingga imunisasi sesuai jadwalnya harus dilakukan supaya anak-anak terhindar dari campak.