Jakarta, Kilasindo – Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) akan menggelar Festival Olahraga Rekreasi Nasional ke-5 pada 15 November 2019 di Samarinda, Kalimantan Timur. Kementerian Kesehatan mendukung pergelaran tersebut sebagai bentuk implementasi Germas.
Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga drg. Kartini Rustandi, M.Kes mengatakan Kemenkes selalu mendukung kegiatan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kesehatan dan kebugaran masyarakat.
“Fornas (Festival Olahraga Rekreasi Nasional) ini merupakan salah satu ajang olahraga untuk masyarakat bebas. Orang yang datang itu adalah orang yang sudah sadar akan kesehatan bahkan ada yang akan datang dari Papua, NTT, mereka datang sendiri dengan biaya sendiri ke Samarinda,” katanya pada Temu Media sosialisasi Fornas di gedung Kemenkes, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Ini bagian dari Germas, kata Kartini, masyarakat harus tahu apa yang harus dilakukan dalam upaya Germas. Salah satunya aktivitas fisik seperti olahraga rekreasi yang digelar FORMI.
“Berdasarkan Riskesdas 2018, proporsi aktivitas fisik kurang pada penduduk berumur lebih dari 10 tahun meningkat dari tahun sebelumnya, yakni 26,1% pada 2013 menjadi 33,5% pada 2018,” ucap drg. Kartini.
Ketua Umum FORMI Haryono Isman mengatakan akan ada 67 induk atau jenis olahraga rekreasi di antaranya senam jantung, BMX, pencak silat, dan gasing. Fornas diikuti oleh peserta dari 31 provinsi dengan tujuan untuk memperkuat kesehatan dan persaudaraan yang diikuti oleh semua usia.
Dikatakan rekreasi, karena Fornas ini bukan menargetkan siapa pemenang, tapi proses dan manfaat kesehatan yang diperoleh oleh pegiat atau peserta. Fornas ini dilaksanakan dengan konsep kegembiraan, semua usia bisa ikut serta.
“Dengan penuh rasa gembira mereka berolahraga dan bersama-sama membangun kesehatan, kebugaran para pegiat olahraga. Kita adalah pegiat olahraga,” kata Haryono.
Lebih lanjut Haryono menjelaskan, Fornas tidak hanya olahraga rekreasi tapi mengimplementasikan Germas kepada masyarakat. Hal ini, menurutnya, merupakan hal baik sebagai upaya pencegahan.
“Mencegah itu murah, preventif itu murah bisa mencegah, jadi mahal karena akibat penyakit. Di olahraga rekreasi ini kita gembira saja. Kita ingin membangun kegembiraan dan membangun kesehatan,” kata Hayono. (Sir)