Jakarta, kilasbekasi.id – Perang melawan Covid-19 adalah perang bersama seluruh elemen bangsa. Senjatanya, disiplin bersama seluruh elemen bangsa dalam menjalankan protokol kesehatan, maka negeri ini akan segera terbebas dari penyakit yang sungguh menyengsarakan ini.
Strategi terbaik dalam perang melawan Covid-19 adalah jangan tertular dan jangan menulari. Tujuannya alah memutus alur aktivitas virus Corona dari kehidupan manusia.
Upaya tersebut hanya akan tercapai dengan semangat kebersamaan seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali.
“Kita harus mengingatkan satu sama lain untuk selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan. Karena memang kunci melawan Covid-19 adalah jangan sampai lengah, mesti selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan,” kata Mayjen TNI Dr. dr. Tugas Ratmono, SpS., MARS., MH saat dihubungi, Minggu, 29 November 2020.
Protokol kesehatan adalah dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun atau desinfektan, mengenakan masker, dan selalu menjaga jarak. Dengan cara tersebut, virus Corona tak memiliki kesempatan untuk berkembang dan transmisi dari satu orang ke orang lain.
Masalahnya, dalam keadaan tertentu, orang terkadang lupa untuk sesaat, dalam menjalankan protokol kesehatan. “80 persen dari yang terpapar Covid-19 dalam survei telah menjalankan protokol kesehatan, hanya terkadang lupa untuk sesaat,” tambah Mayjen Tugas Ratmono
Dalam keadaan tertentu, terkadang orang lupa menjalankan protokol kesehatan meski hanya sesaat. Misalnya saat jam makan siang pekerja perkantoran, posisinya terlalu dekat satu sama lain. Saat makan, orang umumnya tak mengenakan masker.
“Mungkin juga ada yang kelupaan untuk memakai hand sanitizer, lalu ia memegang benda yang pernah dipegang orang dan kemudian tak sadar mengusap muka. Ini bisa menjadi celah infeksi Covid-19,” terang Mayjen Tugas Ratmono yang juga Kepala Pusat Kesehatan TNI.
Kegemaran masyarakat untuk foto bersama juga bisa menjadi celah infeksi Covid jika tidak hati-hati melakukannya. Dalam foto bersama, seringkali jarak terlalu dekat dan membuka masker. Apalagi tak jarang sebagian berteriak kegirangan yang bisa jadi melontarkan droplet dan mengenai benda di sekelilingnya.
“Pada saat libur kadang orang lupa untuk sesaat dalam menjalankan protokol kesehatan. Maka kita perlu saling mengingatkan satu sama lain,” imbau Mayjen Tugas Ratmono.
Mayjen Tugas melihat perkembangan akhir-akhir ini, di bulan November 2020, dinamika Covid-19 kembali menggeliat. Kluster covid-19 dari kalangan keluarga dan perkantoran meningkat. Sebagian kini dirawat di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat.
Sebelumnya pada Oktober 2020, angka Covid-19 sempat melandai dari posisi puncak di September 2020. “Aktifitas boleh-boleh saja dengan selalu menjalankan protokol kesehatan karena pandemi Covid-19 belum usai,” terang Mayjen Tugas Ratmono.
Pada tanggal 15 November 2020, dua minggu setelah libur bersama angka hunian pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang di RSDC Wisma Atlet Kemayoran meningkat menjadi 53,8 persen. Padahal pada Oktober 2020 sempat menyentuh angka terendah 32 persen, menurun tajam dari angka tertinggi pada 27-29 September di angka 92 persen.
Peningkatan infeksi Covid-19 kemudian terus terjadi. Pada 23 November 2020, pasien Covid-19 di RDC Wisma Atlet Kemayoran meningkat menjadi 72,83 persen.
“Peningkatan ini mengingatkan kita untuk selalu waspada. Mari mengingatkan satu sama lain untuk selalu menjalankan protokol kesehatan. Semua elemen masyarakat memiliki peran penting tanpa terkecuali dalam perang melawan Covid-19,” jelas Mayjen Tugas Ratmono.
Mayjen Tugas menambahkan bahwa garda terdepan dalam perang melawan Covid-19 adalah masyarakat luas. Sedangkan Rumah Sakit adalah garda terakhir.
“Jadi pahlawan perang melawan Covid-19 adalah masyarakat luas. Mereka berperang untuk tidak terinfeksi Covid-19 dengan selalu menjalankan protokol kesehatan,” pungkas Mayjen TNI Tugas Ratmono. (Rls/Sir)