Bekasi, kilasbekasi.id – Jangan abaikan masalah gigi. Sebaiknya, perawatan gigi dimulai sejak organ pengunyah itu tumbuh, meski belum merasakan adanya gangguan. Jika tidak, gigi keropos dan berlubang akan mengancam.
drg. Ning Agustin, SpKGA mengatakan di era serba-instan, gigi keropos atau berlubang banyak menyerang usia anak-anak.
“Penyebab utama gigi berlubang adalah sisa makanan yang melekat di gigi akibat tidak dibersihkan. Sisa makanan kalau mengendap di gigi akan berubah menjadi asam dalam waktu beberapa menit, sehingga merusak gigi,” ujar dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Royal Taruma ini.
Ning menceritakan salah satu kebiasan anak-anak yang memicu gigi berlubang adalah ngemut botol berisi susu sepanjang malam. Kebiasaan buruk itu sering dibiarkan dengan dalih agar anak bisa cepat tidur dan pulas.
“Gigi berlubang bukan hanya menimbulkan rasa sakit atau bau mulut. Tapi juga radang gusi, radang tenggorokan. Bahkan bisa berdampak ke jantung akibat kuman dari gigi beredar ke seluruh tubuh dan bermuara ke jantung,” tutur peraih gelar SpKGA dari Universitas Indonesia ini.
Rumah Sakit Royal Taruma memiliki beragam pelayanan gigi. Rumah sakit ini didukung berbagai peralatan teknologi mutakhir dan dokter ahli. Royal Taruma memiliki pelayanan gigi kosmetik yang kian populer di masyarakat. Antara lain bleaching atau pemutih gigi. Rumah sakit yang mengantongi sertifikat ISO 9001 : 2015 ini masuk dalam deretan rumah sakit swasta dengan pelayanan gigi lengkap di Jakarta.
Ning mengatakan cara paling ampuh mencegah gigi keropos adalah melakukan perawatan sejak dini. Caranya, kata Ning, menyikat gigi saat pagi, sesudah sarapan dan malam sebelum tidur. Setelah gosok gigi malam hari, tidak boleh lagi makan. Selain itu, perbanyak mengonsumsi makanan berserat dan hindari makanan berbahan lengket atau coklat karena sulit dibersihkan.
“Kandungan serat pada makanan berfungsi sebagai cleansing, sedangkan yang berbahan lengket sulit dibersihkan,” ucapnya.
Dia menganjurkan jika gigi berlubang yang bisa diperbaiki, sebaiknya dipertahankan dengan cara ditambal atau memakai mahkota buatan. Namun jika tak bisa dirawat, maka harus dicabut dan diganti dengan gigi palsu.
“Gigi yang dicabut sebaiknya diganti gigi palsu karena selain mempengaruhi estetika, juga akan menyebabkan migrasi atau pergeseran gigi sebelah nya sehingga susunan gigi dapat berubah,” tuturnya. (*)