Beranda KESEHATAN Sulit Pipis Karena Fimosis

Sulit Pipis Karena Fimosis

dr Johan R Wibowo, SpU

Bekasi, kilasbekasi – Anak kecil biasanya sulit menceritakan dengan tepat apa yang sedang dirasakannya.  Untuk itu orang tua harus peka dan teliti mengamati kondisi kesehatan si kecil.  Nah, jika si buyung merasa sakit atau tampak kesulitan saat buang air kecil, bisa jadi ada gangguan pada organ kelaminnya.

“Hal ini jangan diabaikan, pasalnya jika tidak ditangani dengan segera dapat terjadi infeksi dan mengakibatkan ketidaksuburan atau hambatan seksual lainnya kelak di kemudian hari” Ungkap dr. Johan R. Wibowo, SpU.

Kulup tertutup

Salah satu gangguan yang mungkin timbul pada organ kelamin si buyung adalah tertutupnya ujung kulup penis. Dalam istilah kedokteran gangguan ini disebut fimosis.  Akibatnya air kencing tidak dapat keluar secara normal dan kepala penis tidak dapat dibersihkan.  Kondisi ini akan memicu timbulnya infeksi di kepala penis (balanitis).

Jika keadaan ini terus berlanjut, dimana muara saluran kencing di ujung penis tersumbat, maka dokter akan menganjurkan jagoan kecil anda disunat.  Tindakan ini dilakukan dengan membuka dan memotong kulit penis agar ujungnya terbuka.

Apa penyebabnya?

Fimosis pada bayi laki-laki yang baru lahir terjadi karena ruang di antara kulup dan penis tidak berkembang dengan baik.  Kondisi ini menyebabkan kulup jadi melekat pada kepala penis, sehingga sulit ditari kearah pangkal.  Penyebabnya bisa bawaan dari lahir, atau didapat, misalnya karena infeksi atau benturan.

Bagaimana gejalanya?

Untuk menandai apakah si buyung memang mengalami  fimosis, orangtua sebaiknya mencermati beberapa gejala berikut:

  • Kulit penis si buyung tak bisa ditarik ke arah pangkal ketika akan dibersihkan
  • Si buyung mengejan saat buang air kecil karena muara saluran kencing di ujungnya tertutup.Biasanya ia menangis dan pada ujung penisnya tampak menggembung.
  • Air seni yang keluar tidak lancar, kadang-kadang menetes, dan memancar dengan arah yang tidak dapat diduga.
  • Kalau sampai timbul infeksi, maka si buyung akan menangis setiap buang air kecil, dan dapat pula disertai demam.

Jika gejala-gejala diatas anda temukan pada si buyung, sebaiknya bawa ia kedokter.  Ingat jangan sekali-kali mencoba membuka kulup secara paksa dengan menariknya ke pangkal penis. Tindakan ini berbahaya, karena kulup yang ditarik ke pangkal dapat menjepit batang penis dan menimbulkan rasa nyeri dan pembengkakan yang hebat.  Hal ini dalam istilah kedokteran disebut  Para Fimosis.Jika  si buyung mengalami kesulitan buang air kecil, dokter akan mencoba melebarkan kulit yang mele- kat, namun hal ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati oleh seorang dokter yang berpengalaman.

Jika upaya ini gagal, maka tindakan sirkumsisi (sunat) adalah jalan keluarnya, apalagi jika fimosisnya menetap atau terjadi infeksi.  Untuk melakukan sirkumsisi pada anak juga harus dipertimbangkan masalah pembiusannya karena jika si buyung takut dan merasa sakit maka hal ini akan mempengaruhi kondisi kejiwaan kelak kemudian hari.  Selain itu jika si buyung meronta-ronta karena takut atau sakit, maka tindakan sirkumsisi ini malah akan membahayakan, karena dapat melukai penisnya dan penjahitan kulit penis tidak dapat dikerjakan secara sempurna.(NURHADI)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here