Jakarta, Kilasindo – Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, China, diinformasikan tidak ada yang terjangkit virus corona jenis baru atau novel Corona Virus (2019-nCoV). Kabar tersebut disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes setelah mendapatkan kabar dari Keduataan Besar Republik Indonesia di Beijing.
Sampai 23 Januari 2020, ada sekira 440 kasus dan 17 meninggal dunia akibat nCoV di Wuhan. Sebab itu, Kementerian Kesehatan terus memperkuat pencegahan di setiap pintu masuk negara.
Masa inkubasi sampai timbul penyakit kurang lebih 18 hari. Jadi, bisa saja seseorang tertular nCoV di Tiongkok, tapi sakitnya baru terjadi di Indonesia.
Namun demikian, Kemenkes melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di bandara maupun pelabuhan menekankan upaya pencegahan dengan memasang termoscanner. Setiap penumpang dari luar negeri, terutama dari negara yang terkena wabah nCoV seperti China, Thailand, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan AS diperketat untuk pemeriksaan melalui termoscanner.
“Ada juga health allert card diberikan kepada semua penumpang di pesawat atau kapal. Apabila dalam dua minggu mengalami gejala seperti batuk, demam, harus diperiksakan ke Fasyankes,” kata dr. Wiendra.
Wiendra mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan berperilaku hidup bersih dan sehat. Utamakan cuci tangan pakai sabun sebelum makan.
“Yang paling penting adalah semua orang tidak usah cemas, tidak usah terlalu panik, tapi mempersiapkan PHBS, mulai dari cuci tangan pakai sabun, kalau sakit periksa ke Fasyankes, dan perhatikan etika batuk seperti dengan menggunakan masker saat batuk,” ucapnya. (RLS)