Beranda News Bahas Kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek, Ini Hasilnya

Bahas Kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek, Ini Hasilnya

Kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek

Kilasindo.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI melakukan rapat bersama seluruh unsur membahas kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek di Grand Dhika City, Bekasi, Selasa (20/11/2018).

Di Tol Jakarta-Cikampek ada beberapa pembangunan proyek strategis nasional seperti pembangunan tol layang (elevated), kereta api cepat Jakarta-Bandung, dan LRT Jabodebek. Ketiga proyek itu mempunyai dampak kemacetan lalu lintas di jalan Tol Jakarta- Cikampek tersebut.

Rapat itu dipimpin Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Adapun unsur yang ikut dalam rapat itu meliputi Jasa Marga, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Korlantas Polri, Dinas Perhubungan Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.

Baca juga: Desember 2018, Ganjil Genap di Gerbang Tol Tambun Akan Diterapkan

Budi mengatakan, dalam hasil rapat itu ada tiga keputusan yang bakal diterapkan, yaitu pemberlalukan ganjil genap di Gerbang Tol Tambun, pelarangan truk over dimension berikut penindakannya, dan penghentian pengerjaan proyek LRT dan kereta api cepat di KM 11-17 Cikunir.

“Banyak upaya yang telah kami lakukan atasi kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek. Dari yang kami lakukan belum maksimal, oleh karenanya kami rapat,” kata Budi.

Dia menyampaikan, ada tambahan regulasi dalam menghadapi untuk melakukan manajemen proyek secara lebih detil.

“Jadi semua pihak harus sejalan dan sepaham soal kebijakan dan aturan ini. Makanya kami undang Dinas Perhubungan dan polisi,” ujarnya.

Budi merinci untuk penerapan kebijakan ganjil genap ini di Gerbang Tol Tambun akan dimulai awal Desember, pada pukul 05.00 WIB hingga 10.00 WIB.

Baca juga: Polling Zaman Soeharto atau Jokowi, Ini Kata Fadli Zon

Kemudian untuk kebijakan pembatasan truk dengan melarang truk over dimension melintas di Tol Jakarta-Cikampek untuk mengurangi kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek.

Truk over dimension itu dapat mengakibatkan laju kendaraan turun sehingga menganggu kecepatan kendaraan lainnya.

“Jadi truk over dimension ini mengakibatkan kecepatan turun, sehingga kendaraan lain terganggu. Otomatis keberadaan truk itu menghambat fungsi jalan bebas hambatan. Jadi silakan gunakan jalan tidak bebas hambatan, atau dari awal tidak over loading. Apabila dipaksakan, kami akan lakukan tilang di jalan tol,” jelasnya.

Sementara untuk penghentian proyek kereta api cepat dan LRT, kata Budi, diberhentikan sementara di KM 11-17 selama beberapa bulan ke depan.

“Kami tunda proyek KCIC (kereta api cepat) Jakarta-Bandung dan LRT sampai beberapa bulan ke depan. Kami utamakan tol layang (elevated) karena harus selesai sebelum Lebaran,” katanya.

Ia meminta juga kepada seluruh stakeholder yang melakukan konstruksi agar saat melalukan kontruksi sebisa mungkin tidak sampai menyebabkan kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek.

“Apa yang dilakukan dalam kontruksi harus ada gambaran rekayasa kontruksi yang lebih soft terhadap lalu lintas ini,” imbuhnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here