Kilasindo.com – Seluruh pengurus masjid yang telah menerima Tabloid Indonesia Barokah diperintahkan untuk segera membakar tabloid tersebut. Perintah ini disampaikan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla.
“Ya karena itu melanggar aturan, apalagi mengirim ke masjid, saya harap jangan dikirim ke masjid. Semua masjid-masjid (yang menerima) itu dibakarlah, siapa yang terima itu,” tegas Wakil Presiden Jusuf Kalla usai menghadiri Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana kepada pedonor darah sukarela di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Sabtu (26/1/2019).
Jusuf Kalla juga telah memerintahkan kepada jajaran pengurus DMI di daerah untuk mengimbau kepada masjid-masjid supaya tidak mendistribusikan Tabloid Indonesia Barokah kepada masyarakat.
Baca juga: Bawaslu: 12 Masjid di Kota Bekasi Dikirimin Tabloid Indonesia Barokah
Penyebaran Tabloid Indonesia Barokah
Dia meminta supaya masjid dan rumah-rumah ibadah lain tidak dijadikan tempat untuk membuat dan menyebarkan kabar bohong, sehingga dapat memecah belah persatuan umat.
“Jangan masjid jadi tempat bikin hoaks-hoaks, macam-macam itu; (masyarakat) jangan diadu. Kita sudah perintahkan DMI untuk kasih tahu bahwa jangan masjid menerima (tabloid) itu, karena berbahaya,” kata Jusuf Kalla.
Dia memperingatkan kepada seluruh pelaku di balik pemunculan Tabloid Indonesia Barokah atau penerbit media penyebar hoaks bahwa ada hukum yang berlaku menindak penyebarluasan kabar bohong.
“Jangan seperti Obor Rakyat zaman dulu (Pilpres 2014). Itu kan masuk penjara, dihukum kan,” ujarnya.
Baca juga: 6 Hal Ini yang Bikin Ahok BTP Pilih Nikahi Bripda Puput
Ribuan eksemplar Tabloid Indonesia Barokah ditemukan di sejumlah masjid di daerah, antara lain, di Solo, Yogyakarta, Purwokerto, Bekasi, dan Karawang.
Sebelumnya, Cawapres Nomor Urut 02 Sandiaga Uno menduga Tabloid Indonesia Barokah digunakan kelompok lawan sebagai alat kampanye hitam untuk menyerang dirinya dan Capres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto.
“Itu saya serahkan kepada aparat hukum, itu adalah bagian ‘black campaign’ yang sudah kami sama-sama sepakati untuk tidak melakukannya. Akan tetapi, ternyata seperti 2014, versi 2019 keluar,” kata Sandiaga di Jakarta, Kamis (24/1/2019).
Tabloid Indonesia Barokah memuat informasi yang diduga meyudutkan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno serta digunakan sebagai alat kampanye hitam untuk menyerang pasangan ini.