Kilasindo – Aparat Polres Jayapura membongkar sindikat pencurian kendaraan bermotor (curanmor) antar kabupaten/kota (AKAP), yakni Kabupaten Jayapura, Keerom dan Kota Jayapura, kemarin. Aparat mengamankan 6 pelaku pencurian serta barang bukti 16 kendaraan roda dua.
“Jadi, para tersangka ini sistemnya sudah berjaring dengan kelompok-kelompok yang ada di Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom,” papar AKBP Victor Dean Mackbon, Kapolres Jayapura saat jumpa pers hasil Operasi Bina Kusuma Matoa 2019 di Obhe Reay May Mapolres.
Kapolres Victor menyampaikan, tim Satreskrim Polres Jayapura bekerjasama dengan seluruh Polsek berhasil mengamankan 16 unit kendaraan roda dua dari berbagai lokasi. Barang bukti itu berasal dari 3 kelompok ranmor. Mereka kerap beroperasi di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura dan sekitarnya.
Ia juga menuturkan bahwa tidak semua kasus curanmor yang berhasil diungkap berasal dari wilayah hukum Polres Jayapura. Tapi, ada beberapa kasus diantaranya berasal dari Kabupaten Keerom dan Kota Jayapura.
Terkait dengan “markas ranmor”, Victor menyebut, kawanan ranmor ini memiliki sejumlah tempat transit.“Modus yang dipakai adalah rumah keluarga mereka. Jadi, motor hasil curian ini ditaruh dan kemudian mereka pergi, nanti begitu sudah dianggap aman barang ini sudah ada pembelinya lalu diambil untuk dijual,” bebernya.
Victor melanjutkan, motor hasil curian dijual ke penadah dengan harga yang relatif murah. Untuk kelas bebek dijual Rp 2-3 juta, sementara motor jenis matic dijual dengan harga Rp 4-5 juta.
Selain pengungkapan sindikat curanmor, Polres Jayapura juga berhasil membekuk dua pelaku jambret, empat pelaku pengedar narkotika jenis sabu, dua orang pengedar narkotika jenis ganja, dua pelaku pemerkosaan disertai pembunuhan, dua pelaku pengeroyokan dan satu orang penadah motor curian. (*)
