Prajurit Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya mengikuti latihan kedaruratan dalam mengatasi bahaya Nuklir,Biologi dan kimia di Puspeknubika Kodiklatal, Surabaya, kemarin.
Latihan yang berlangsung lima hari ini meliputi teori dan praktek. Teori meliputi alsus nubika, proteksi nubika, PAP nubika, evakuasi nubika, penyelidikan nubika, dan dekontaminasi nubika. Sementara praktek lapangan meliputi praktek proteksi nubika, penyelidikan nubika, evakuasi nubika, dekontaminasi nubika, dan aplikasi nubika.
Panglima Kolinlamil Laksma TNI Ahmadi Heri Purwono menjelaskan, latihan ini dimaksudkan sebagai bekal prajurit apabila terjadi bahaya Nubika yang disebabkan oleh musuh atau pencemaran lingkungan oleh limbah atau kecelakaan industri serta peristiwa alam.
Ia berharap, para peserta mampu mengenal jenis-jenis zat radio aktif, bisa melakukan penanganan terhadap zat radio aktif, memahami bahaya-bahaya nubika, dapat melaksanakan prosedur penggunaan alat pemadam kebakaran ringan (APAR) dengan baik dan benar, dan dapat mengatasi hal-hal yang berkaitan dengan nuklir, biokimia dan kebakaran di laut.
“Sebagai prajurit penjelajah lautan samudera, Kolinlamil harus siap menghadapi segala tantangan yang terjadi di perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia,”tambahnya. (wcp)