Jakarta, Kilasbekasi.id – Komisi Pemiha Umum (KPU) DKI Jakarta memastikan seluruh kelompok masyarakat terutama penyandang disabilitas mendapatkan informasi pemilu secara utuh. Hal itu disampaikan Ketua KPI DKI Jakarta Wahyu Dinata dalam acara acara sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2024 dengan tema “Pilkada untuk Semua”.
Sosialisasi yang dihadiri oleh ratusan disabilitas itu, KPU DKI Jakarta menjelaskan bahwa memastikan aksesibilitas terkait pemilu yang bisa didapatkan oleh semua kalangan. “Makanya kami hari ini mengadakan sosialisasi pemilu untuk semua. Sosialisasi ini adalah tugas kami, karena salah satu akses pemilu adalah aksesibilitas,” ujarnya di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Sabtu (23/11/2024).
Ditegaskan, dengan aksesibilitas itu, semua orang bisa mendapat akses penuh terhadap penggunaan hahk-hak pilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Salah satunya adalah luas pintu masuk dan keluar yang tidak boleh kurang dari 90 sentimeter.
“Kami mencanangkan pada petugas kami di TPS untuk terpesisi benar-benar akses. Luas pintu tidak boleh kurang dari 90 sentimeter. Meja pencoblosan tidak boleh ada pembatas. Meja pemberian suara tidak boleh lebih dari 35 sentimeter,” ucap Wahyu.
Pihaknya juga sudah menyediakan alat bantu tunanetra saat akan menentukan pilihannya di TPS. “Jadi dengan alat bantuan kita, mudah-mudahan teman-teman kita bisa juga menggunakan aktivitasnya secara mandiri,” tambah Wahyu.
Dalam Pilkada Jakarta ini, KPU DKI Jakarta juga membolehkan penyandang disabilitas untuk didampingi jika memang memerlukan pendamping. “Silakan menggunakan pendamping kalau memang tidak bisa melakukannya secara mandiri. Nanti ada formulir terkait pendamping pemilih,” jelas dia.
Mengutip republika.co.id, Anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta, Astri Megatari mengatakan, jumlah pemilih difabel di DKI Jakarta ada sekitar 57 ribu. Dia memastikan alat bantu tunanetra tersebut sesuai standar dan jumlahnya.
“Kami pastikan itu sudah sesuai standar untuk template alat bantu tunanetra dan jumlahnya pun itu kami pastikan sudah sesuai dengan jumlah TPS di DKI Jakarta. Jadi alokasinya masing-masing TPS itu ada satu alat bantu tunanetra, di mana ada 14.835 TPS,” kata Astri.